PIKIRAN RAKYAT - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau LHK, Siti Nurbaya Bakar mengatakan ada sejumlah faktor penyebab banjir di Sintang, Kalimantan Barat.
Menurut Siti Nurbaya, faktor curah hujan lebat sejak akhir Oktober sampai awal November 2021 yang secara kumulatif sebesar 294 milimeter menghasilkan debit banjir sebesar 15.887,12 meter kubik per detik.
Jumlah tersebut melebihi kapasitas tampung sungai-sungai sebesar 12.279,80 meter kubik per detik.
Sehingga, terjadi luapan dengan debit yang sangat besar, yaitu 3.597,32 meter kubik per detik.
Baca Juga: Jokowi Janji Bangun Persemaian dan Penghijauan untuk Atasi Banjir di Sintang Kalimantan Barat
"Untuk ke depan, kita perlu merencanakan pola pemukiman yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan kearifan lokal yang lebih aman dari banjir, seperti rumah panggung," ujar Siti Nurbaya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan banjir di Sintang, Kalimantan Barat disebabkan daerah tangkapan hujan yang rusak.
Menurut Jokowi, rusaknya daerah tangkapan hujan tersebut kemudian menyebabkan Sungai Kapuas meluber.
Baca Juga: Sebut Menteri Mestinya Masuk Lemhannas, Hendropriyono: kalau Nasionalisme Kita Ingkari ya Bubar lah