PIKIRAN RAKYAT - Pakar komunikasi Effendi Gazali berpendapat zaman pemerintahan Presiden RI ke-2 Soeharto tidak ada negara di Asia Tenggara yang berani mengklaim produk-produk Indonesia.
Hal itu kata dia, karena Soeharto adalah pemimpin yang berwibawa, baik di kawasan maupun secara global.
Hal itu disampaikan Effendi Gazali dalam diskusi atau bedah buku "Legasi Pak Harto" di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, Sabtu, 11 Desember 2021.
"Di zaman Pak Harto, tidak ada negara ASEAN yang berani mengklaim produk-produk Indonesia sebagai produk negara-negara yang bersangkutan. Mengapa? Karena Pak Harto mempunyai wibawa di tingkat ASEAN maupun di tingkat global," kata Effendi Gazali, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Sosok Wakil Ketua MUI Anwar Abbas yang Berani Kritik Jokowi, Akibatnya Presiden Ogah Pidato
Sejalan dengan itu, pakar ekonomi Anthony Budiawan dari Universitas Erasmus Belanda juga mengapresiasi prestasi Soeharto.
Menurutnya, prestasi Soeharto yang dicatat dunia bukan hanya mendirikan sebanyak 999 masjid, tetapi juga keberhasilannya menurunkan tingkat inflasi, dari 650 persen hingga berangsur-angsur turun sampai di bawah 10 persen.
“Presiden Soekarno nampaknya mengerti siapa orang yang dapat memulihkan ekonomi. Karenanya ia menunjuk Soeharto untuk memimpin Indonesia," katanya.
Baca Juga: Persib Posisi Berapa Jelang Laga Terakhir di Putaran Pertama Liga 1? Berikut Update Klasemennya
Ketua Dewan Pembina Yayasan Harapan Kita Soehardjo Soebardi mengatakan legasi atau warisan immaterial dari Presiden Soeharto antara lain berupa kebijakan tentang SD Inpres pada 1970-an, dimana legasi dimaksud telah mengantarkan seorang ekonom dunia warga negara Amerika bernama Esther Duflo meraih Nobel Ekonomi.