/photo/2019/11/25/2271579006.jpg)
BANDUNG, (PR).- Institut Teknologi Bandung (ITB) memberi gelar Doktor Honoris Causa kepada Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II Hatta Rajasa. Hatta dinilai berkontribusi pada bidang kebijakan publik.
Penganugerahan gelar Doktor Kehormatan ini digelar pada Sidang Terbuka di Aula Barat ITB, Senin 25 November 2019. Ketua Tim Promotor, B. Kombaitan menjelaskan penganugerahan gelar Doktor Kehormatan diberikan ITB kepada anak bangsa yang memiliki kontribusi luar biasa dalam satu dari empat bidang yang menjadi tolak ukur.
Pertama, bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, budaya, kemanusiaan, dan kemasyarakatan. Kedua, kontribusi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, budaya, kemanusiaan, dan kemasyarakatan. Ketiga, kontribusi dalam kemajuan kemakmuran, kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia atau umat manusia. Keempat, kontribusi dalam pengembangan hubungan baik antara bangsa dan negara Indonesia dengan bangsa dan negara lain di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial budaya, kemanusiaan, dan kemasyarakatan.
Baca Juga: IPB, ITB, dan Unpad Masuk 10 Besar Kampus Berbasis Riset Terbaik 2019
"Dengan memperhatikan keempat tolak ukur tersebut, dan didasarkan atas penilaian terhadap rekam jejak dan capaian-capaian Ir. M. Hatta Rajasa di bidang kebijakan publik, maka kami memandang bahwa Ir. M. Hatta Rajasa layak untuk mendapat gelar Doktor Kehormatan dari ITB," kata Kombaitan.
Selain Kombaitan, Tim Promotor terdiri dari Tommy Firman, Hermawan Kresno Dipojono, Freddy Permana Zen, dan Doddy Abdassah.
Hatta Rajasa menjadi Doktor Kehormatan ke-13 ITB. Hatta merupakan alumni Teknik Perminyakan ITB angkatan 1973. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (2001-2004), Menteri Perhubungan (2004-2007), Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2009-2014).
Sidang terbuka ini selain dihadiri putra-putrinya, hadir pula Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid I dan II.***