PIKIRAN RAKYAT - Polemik bisnis tes PCR, Indika Energy Group menjadi salah satu yang disebut sebagai pemain utama.
Indika Energy sendiri sudah didirikan jauh sebelum pandemi, ketika pemilu DKI Jakarta terakhir diselenggarakan.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid menceritakan, ketika terjadi pandemi pada Maret 2020 ibunya meninggal dunia.
Setelah tujuh hari sang ibu meninggal dunia, dia baru menyadari bahwa dunia sudah dilanda Covid, termasuk Indonesia.
Salah satu direksinya pun mengatakan padanya kalau mereka kemungkinan harus tes PCR, walaupun diakui Arsjad Rasjid dia tidak tahu apa itu tes PCR ketika itu.
Saat itu, tes PCR yang disediakan di RS Cipto Mangunkusumo dengan harga sekitar Rp5 juta dan hasil keluar dua minggu hingga 20 hari kemudian.
Pada waktu itu Ketua BNPB yang masih dijabat oleh Doni Monardo mengobrol dengannya, salah satu yang mereka bahas masalah testing.
Akhirnya keinginan membantu tes PCR pun seketika saja datang tanpa memikirkan apa-apa, dan dia menelefon setiap temannya untuk bergotong royong, termasuk Boy Thohir serta Menko Luhut Binsar Pandjaitan yang menghubunginya untuk ikutan membantu.