kievskiy.org

Nusron Wahid Dinilai Klop Dampingi Gus Yahya Jadi Sekjen PBNU, Pengamat: Syaratnya Mundur dari Golkar

Nusron Wahid dinilai pengamat bisa menjadi pendukung yang memadai untuk mengelola fungsi keorganisasian PBNU secara efektif di bawah kepemimpinan Gus Yahya.
Nusron Wahid dinilai pengamat bisa menjadi pendukung yang memadai untuk mengelola fungsi keorganisasian PBNU secara efektif di bawah kepemimpinan Gus Yahya. /Instagram/@Nusronwahid

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Akhmad Khoirul Umam menilai, politikus Nusron Wahid dinilai cocok menjadi Sekjen (Sekretaris Jenderal) PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) mendampingi KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya periode 2021-2026.

Umam, begitu dirinya disapa, menyebut Nusron Wahid bisa menjadi pendukung yang memadai untuk mengelola fungsi keorganisasian PBNU secara efektif.

"Dia juga memiliki kemampuan komunikasi politik publik yg lebih luwes, mudah cair dengan berbagai elemen bangsa," katanya kepada Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 24 Desember 2021.

Umam juga menilai, Nusron Wahid juga memiliki energi besar untuk turun basis dan mengonsolidasikan struktur jam'iyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia dan juga PCI-NU di 39 negara di dunia.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Minta Handphone, KTP, Buku Rekening, hingga ATM Vanessa Angel, Sunan Kalijaga Beri Reaksi

Hanya saja, Umam berpendapat, ketika Nusron Wahid mau bergabung di kepengurusan PBNU, ia harus mengundurkan diri dari struktur Golkar.

"Selanjutnya bisa fokus berkhidmat untuk PBNU," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, terpilih menjadi Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 setelah penghitungan suara yang dilaksanakan dalam rangkaian Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Gus Yahya meraih sebanyak 337 suara. Sementara petahana, KH Said Aqil meraih 210 suara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat