kievskiy.org

Tolak Rencana Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Mulyanto: Ujung-ujungnya Rakyat yang Tanggung Dampaknya

Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg dari truk distribusi saat pendistribusian di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabu­paten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Pekerja menurunkan tabung gas elpiji 3 kg dari truk distribusi saat pendistribusian di salah satu pangkalan gas elpiji di Desa Cileunyi Wetan, Cileunyi, Kabu­paten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Ade Mamad

PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR RI Mulyanto menegaskan Fraksi PKS menolak rencana kenaikan harga elpiji nonsubsidi oleh Pemerintah.

"PKS dengan tegas menolak kenaikan harga elpiji nonsubsidi," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Wakil Ketua Fraksi PKS bidang industri dan pembangunan itu beralasan kenaikan elpiji nonsubsidi akan diikuti kenaikan bahan kebutuhan pokok lainnya.

Pasalnya, pengguna LPG nonsubsidi lebih banyak daripada kalangan usaha.

Baca Juga: Anak Lesti Kejora Diledek, Rizky Billar Gemetar Luapkan Amarah: Gak Terima Gue Anak dan Istri Diginiin

"Bila harga LPG (elpiji) nonsubsidi naik, biaya produksi naik. Selanjutnya harga jual produk juga ikut naik. Ujung-ujungnya masyarakat yang akan menanggung dampak kenaikan ini," kata Mulyanto menegaskan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Anggota Komisi VII itu menilai saat ini ekonomi dan daya beli masyarakat belum pulih sehingga kenaikan harga elpiji nonsubsidi akan menambah berat beban hidup masyarakat.

"Penyesuaian harga elpiji nonsubsidi ini sebaiknya dilakukan setelah ekonomi masyarakat dan industri sudah benar-benar pulih sehingga tidak akan memberatkan," kata Mulyanto.

Dalam kondisi ekonomi tidak stabil seperti saat ini, kata dia, Pemerintah harusnya memberi insentif kepada usaha kecil dan menengah. Insentif itu sangat perlu agar roda ekonomi masyarakat terus berputar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat