PIKIRAN RAKYAT - Usai alami penyerangan penyiraman air keras oleh orang yang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu, dan bahkan hingga kini otak intelektual penyerangan belum diketahui, Novel Baswedan jadi tokoh yang menyedot perhatian dunia internasional di tengah kiprahnya membongkar korupsi.
Perhatian dari internasional terhadap Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut terbukti dengan banyaknya pembahasan atas kasus tersebut di berbagai forum internasional. Demikian disampaikan Pelaksana tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 4 Januari 2020.
Di antaranya, Amnesty International yang memaparkan peristiwa penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan itu di Kongres Amerika Serikat pada Kamis, 25 Juli 2019.
Kemudian Manajer Advokasi Asia Pasifik Amnesty International, Francisco Bencosme, memaparkan penyerangan terhadap Novel Baswedan dalam forum "Human Rights in Southeast Asia: A Regional Outlook" yang diselenggarakan di Subkomite Asia, Pasifik, dan Non-proliferasi Komite Hubungan Luar Negeri Dewan Perwakilan AS.
Selanjutnya, kata Ali, pada 16 Desember 2019, Novel Baswedan hadir dalam Sidang PBB di Gedung CR6 Gedung ADNEC, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab.
Novel Baswedan berbicara dalam sebuah sesi khusus tentang perlindungan bagi lembaga antikorupsi dan pegawai di dalamnya. Adapun sesi tersebut adalah bagian dari konferensi yang dihadiri sejumlah negara penandatangan konvensi PBB antikorupsi atau COSP-UNCAC.
Baca Juga: Waspadai Email Palsu Ancaman Virus Corona, Pakar: Jangan Asal Klik, Pastikan Alamat Emailnya Resmi