kievskiy.org

Persediaan Habis dan Harga Melonjak, Ridwan Kamil Kirim 10.000 Masker untuk WNI Jabar di Hong Kong

PERSEDIAAN menipis dan harga yang melonjak membuat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengirim 10.000 masker untuk WNI Jawa Barat di Hongkong
PERSEDIAAN menipis dan harga yang melonjak membuat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengirim 10.000 masker untuk WNI Jawa Barat di Hongkong /Instagram.com/@ridwankamil Instagram.com/@ridwankamil

PIKIRAN RAKYAT - Polemik wabah virus corona baru Covid-19 masih menjadi perhatian global ketika epidemi masih belum bisa dihentikan.

Terdapat 238 Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Tiongkok yang dipulangkan ke Tanah Air yang sudah menjalani masa karantina di Natuna pada 15 Februari 2020.

Meski demikian, tercatat WNI yang terjebak dari epidemi itu tidak hanya mereka yang berasal dari Natuna, tetapi juga dari bagian daratan Tiongkok lainnya.

Baca Juga: Kasus Penembakan Rutan Cipinang, Delapan Hari Penyelidikan Polisi belum Temukan Titik Terang

Adapun cerita mengenai sulitnya mendapatkan masker membuat salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Magetan, Jawa Timur di Hong Kong mengunggah permintaan di sosial medianya.

Melihat kejadian itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan untuk mengirim 200 box atau sekitar 10.000 masker untuk WNI Indonesia di Hong Kong yang tengah berada dalam krisis penyediaan masker.

"Sesuai permohonan, Pemprov Jawa Barat besok akan mengirim 200 box atau sekitar 10 ribu masker untuk warga Jawa Barat dan Indonesia di Hong Kong yang sedang krisis kehabisan masker untuk melawan virus Covid-19 atau virus corona," tulis Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya @ridwankamil pada Selasa, 18 Februari 2020.

"Semoga bermanfaat dan kita semua dijauhkan dari musibah," harapnya.

Baca Juga: Usai Tak Sadarkan Diri karena Idap Kanker, TKI di Hong Kong Meninggal Dunia

Selain itu, diharapkan bahwa bantuan-bantuan dari pemerintah daerah setempat pun akan turut mengulurkan bantuan mengirim masker dan beberapa kebutuhan lainnya di tengah epidemi kepada WNI yang sedang dihadapi situasi krisis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat