kievskiy.org

Sektor Pariwisata Jadi yang Paling Terdampak dari Wabah Virus Corona

PENGUNJUNG menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 19 Mei 2019 lalu. Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak.*/ANTARA
PENGUNJUNG menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 19 Mei 2019 lalu. Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Sektor pariwisata menjadi sektor paling berdampak dari wabah virus corona (Covid 19). Virus ini diprediksi memukul sektor pariwisata di Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebab dengan merebaknya Virus Corona, kunjungan wisatawan dari beberapa negara seperti Tiongkok, Malaysia dan Singapura ke DIY cenderung turun.

”Kalau saya amati dampak dari merebaknya Virus Corona bagi perekonomian DIY tidak terlalu signifikan. Memang kunjungan wisatawan dari Tiongkok turun, karena penerbangan dari dan ke Tiongkok dihentikan sementara. Sedangkan untuk wisatawan dari negara lain seperti Singapura dan Malaysia, kebanyakan menunda wisata mereka karena khawatir terkena virus yang sudah mengglobal tersebut," kata pakar ekonomi dari Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Prof Dr Edy Suandi Hamid, Kamis 20 Februari 2020.

Akibatnya, kata dia, permintaan jasa hotel, restoran dan transportasi ikut turun. Meski bagi DIY dampaknya tidak terlalu signifikan, pemerintah dan pelaku ekonomi (usaha) harus tetap giat mempromosikan DIY. Misalnya dengan mengoptimalkan biro wisata agar bisa menyasar pasar dari berbagai negara yang semula wisatawannya berencana ke Tiongkok bisa beralih ke Indonesia, khususnya DIY.

Baca Juga: Berbahaya bagi Tubuh, Berikut 5 Cara Mudah untuk Berhenti Minum Soda

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo berharap rencana pemberian insentif khusus pariwisata dari pemerintah pusat terealisasi di daerahnya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara di tengah merebaknya virus Corona.

"Yogyakarta sangat layak mendapatkan insentif khususnya pariwisata itu. Ini akan mendorong iklim pariwisata yang baik," ucapnya.

Selain memiliki beragam destinasi wisata yang menarik, menurut dia, Yogyakarta selama ini menjadi salah satu tempat yang cocok untuk kegiatan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran (MICE) baik oleh instansi pemerintahan maupun swasta.

Baca Juga: Curi Motor Jadi Kerjaan Sehari-hari, Aksi Pian Akhirnya Terhenti Usai 34 Kali Beraksi

Dengan memberikan insentif pariwisata, menurut dia, pemerintah semakin memberikan keyakinan kepada para calon wisatawan mancanegara bahwa kondisi pariwisata di Indonesia, khususnya di Yogyakarta aman dari virus Corona.

"Insentif itu bagian dari subsidi dari pemerintah. Saya kira ini bagus, sebuah strategi meningkatkan kuantitas dan kualitas kunjungan wisata dari pemerintah," tuturnya.

Singgih mengatakan, meski belum signifikan merebaknya wabah virus Corona di Tiongkok telah berdampak pada kunjungan wisatawan di Yogyakarta. Meskipun beberapa pekan lalu virus itu belum ada pengaruhnya bagi pariwisata di DIY, menurut Singgih, saat ini dampak itu mulai terasa mengingat sejumlah negara, termasuk di Asia Tenggara telah meminta warganya meningkatkan kewaspadaan. Bahkan, Singapura telah menaikkan status travel warning dari kuning menjadi orange akibat virus Corona.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat