kievskiy.org

Imbas Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Polres Kebumen Larang Sejumlah Kegiatan Ekstrakulikuler

PENINJAUAN ke lokasi rawan bencana di Kebumen, Jawa Tengah.*
PENINJAUAN ke lokasi rawan bencana di Kebumen, Jawa Tengah.* /EVIYANTI/PR

PIKIRAN RAKYAT – Menyusul tragedi kegiatan ekstrakulikuler yang menewaskan  10  SMPN 1 Turi Sleman, Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan melarang sejumlah kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Larangan berlaku bagi kegiatan ekstrakulikuler ke tempat-tempat  yang  berpotensi menimbulkan bencana.

"Apalagi saat ini musim hujan rawan terjadi banjir dan longsor. Oleh karena kami minta agar sekolah menunda kegiatan ekstrakulikuler di wilayah yang  berpotensi terjadi bencana," kata Kapolres pada setiap kesempatan  blusukan Kamtibmas di polsek-polsek.

Baca Juga: Pansus Akui Belum Merasakan Manfaat Dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat

Lokasi yang rawan bencan menurut Rudy adalah sungai  wilayah perbukitan, lapangan. Sebab saat musim hujan seperti saat ini berpotensi terjadi banjir, longsor hingga bencana petir.

Pihaknya sudah  memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk menyambangi   sekolah guna menyampaikan penundaan kegiatan ekstrakuler diwilayah yang berpotensi terjadi bencana.

Hal tersebut terkait dengan  adanya tragedi  di sekolah SMPN 1 Turi Sleman, di mana 10 siswa sekolah tersebut dilaporkan tewas terseret banjir bandang sungai saat kegiatan Pramuka.

Baca Juga: Hadapi Musim Hujan, Berikut 6 Pilihan Koktail Buah yang Baik untuk Kesehatan Kulit

Seperti wilayah Kecamatan Sadang Karangsambung juga merupkan wilayah rawan bencana alam.

"Melalui Bhabinkamtibmas yang ada, kami perintahkan untuk sambangi sekolah agar sementara tidak menggelar kegiatan di aliran sungai. Sebab saat ini cuaca tidak menentu," kata AKBP Rudy saat meninjau Polsek Sadang dan Karangsambung.

Dua wilayah tersebut   memiliki wilayah berbukit dan aliran sungai Luk Ulo, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Kebumen.

Baca Juga: Agnez Mo Sabet Penghargaan di Billboard Indonesia 2020

Menurutnya, kemungkinan terjadinya banjir bandang di wilayah Karangsambung dan Sadang seperti tragedi di Sleman sangat besar sekali. AKBP Rudy berharap peristiwa semacam itu tidak terjadi di Kebumen.

Oleh karena saat musim hujan seperti sekarang, dalam setiap kagiatan diluar sekolah ataupun masyarkat harus memperhitungkan cuaca.

"Ada dua poin yang harus diperhatikan, yang pertama kenali wilayah apakah itu rawan banjir ataupun longsor, selanjutnya prediksi cuaca. Wilayah Sadang dan Karangsambung tergolong rawan longsor," kata Kapolres.

Baca Juga: Kemendikbud Hibur dan Asah Nalar Siswa dengan Matematika

Kapolres bersama pejabat utama pada kesempatan itu mengecek sejumlah tebing yang letaknya persis di pinggir jalan apakah berpotensi longsor dalam waktu dekat.

Sejumlah papan himbauan dan rambu-rambu rawan longsor tak luput dalam pengecekan itu. Masyarkat diminta untuk tetap patuh terhadap rambu-rambu yang ada.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat