kievskiy.org

Bepergian ke Thailand Sepekan dan Sempat Mampir di Kendari, Seorang Pasien Terindikasi Corona pada Dini Hari

TABUNG tes darah dengan label keterangan positif 2019-nCoV atau virus corona COVID-19.*
TABUNG tes darah dengan label keterangan positif 2019-nCoV atau virus corona COVID-19.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Pasien di Baubau, Sulawesi Tenggara, terindikasi mengalami gejala mirip virus corona baru.

Indikasi itu keluar Minggu, 8 Maret 2020, pukul 2.44 Wita dini hari.

Ia sempat dirawat di puskesmas puskesmas Tuangila Kecamatan Kapontori, Buton, Sabtu, 7 Maret, hingga diindikasikan corona.

Baca Juga: Perusahaan Pengembang TikTok Luncurkan Aplikasi Streaming Musik Resso di Indonesia

Ia baru saja bepergian ke Thailand selama sepekan dan sempat mampir di Kendari, Sulteng. 

Antara melansir, pasien itu berusia 23 tahun, dan dirujuk ke RS Bahteramas karena rumah sakit tersebut adalah rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menjadi rujukan bagi pasien dalam pemantauan corona.

Kepala Dinas Kesehatan Baubau, menyatakan, pasien itu bukan warga Baubau.

Baca Juga: Warga Bekasi Kelabakan, Gula Pasir Lenyap di Pasaran

“Pasien dirujuk untuk tujuan mengkonfirmasi apakah yang bersangkutan mengindikasikan penyakit berbahaya atau tidak," ujar Wahyu, dalam konferensi pers, yang dihadiri Direktur RSUD Baubau, dr Nuraeni Djawa, Ketua IDI Baubau, dr Lukman, Asisten I Setda Pemkot Baubau Rahmat Tuta, serta sejumlah tenaga medis dan staf Dinas Kesehatan Baubau.

Jadi mohon ini disikapi secara proporsional, bahwa pasien ini dirujuk ke RS Bahteramas guna mencari konfirmasi untuk diperiksa di laboratorium, diobservasi dan sebagainya supaya diketahui," katanya.

Dalam riwayatnya, kata dia, pasien tersebut pernah bepergian ke Thailand selama sepekan dan meninggalkan negara tersebut pada 23 Februari. Kemudian yang bersangkutan menyinggahi Kota Kendari lalu melanjutkan perjalanan ke Baubau pada 25 Februari 2020.

Baca Juga: NBA: Charlotte Hornet Buat Kejutan, Petik Kemenangan Beruntun di Pekan Ini

"Kemudian pada 29 Februari yang bersangkutan mempunyai aktivitas di Baubau," katanya.

Pihaknya juga dalam upaya mengantisipasi dan mencegah COVID-19 itu telah menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Buton dengan meminta anggotanya yang berada di Puskesmas Tuangila agar di kediaman keluarga dekat pasien diberi pemantauan.

"Di tempat singgahnya di Baubau atau katanya di rumah ayah angkatnya juga sudah disampaikan dan dibimbing oleh petugas medis kita untuk dipantau dan diperiksa beberapa hari ini, termasuk jangan dulu berpergian kemana-mana sebagai bentuk kewaspadaan dini saja," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat