PIKIRAN RAKYAT – Peta jalan pertembakauan Indonesia masih berada di persimpangan.
Hal ini terlihat dari belum selarasnya regulasi yang ada mengenai komoditas yang dikenal dengan Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica ini.
Tembakau masih menjadi tanaman komersial atau cash crop dalam lanskap pertanian Indonesia.
Baca Juga: Sepotong Surga di Tepi Kota Mengubah Musibah Menjadi Berkah
Walaupun dapat diproses menjadi beragam bentuk produk olahan, nyatanya rokok masih mendominasi sebagai produk industri hasil tembakau (IHT) yang paling digemari dengan 1,1 miliar pengguna di seluruh dunia menurut Tobacco Atlas.
Angka ini setara dengan 13,75 persen total populasi dunia.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, sebagai tanaman penghasil nikotin, tembakau merupakan bahan baku utama dalam industri rokok.
Baca Juga: Kemenperin Perdalam Pengembangan Manufaktur Otomotif
Indonesia masih tercatat sebagai produsen keenam terbesar daun tembakau setelah Tiongkok, Brazil, India, Amerika dan Zimbabwe.
Hanya saja, dari segi luas area dan angka produksi per tahun yang dicatatkan oleh FAO, agregatnya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.