kievskiy.org

Apresiasi Kepedulian Atas Nasib Muslim India, Menag: Kedepankan Diplomasi, Jangan Anarki

MASJID dan rumah milik Umat Islam India terbakar bahkan dipasangi bendera Hanuman yang menjadi kebanggaan pendukung partai Bharatiya Janata/BJP.*
MASJID dan rumah milik Umat Islam India terbakar bahkan dipasangi bendera Hanuman yang menjadi kebanggaan pendukung partai Bharatiya Janata/BJP.* /Sajjad Hussain/AFP Sajjad Hussain/AFP

PIKIRAN RAKYAT - Muslim Indonesia telah menyuarakan kepeduliannya terhadap nasib umat Islam di India. Aspirasi itu telah disampaikan dalam banyak cara, mulai dari doa bersama, kecaman, hingga unjuk rasa.

Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi kepedulian dan perhatian Muslim Indonesia kepada umat Islam di India. "Saya sangat mengapresiasi atas rasa keprihatinan dan kepedulian yang telah ditunjukkan. Kekerasan oknum, apalagi dengan mengatasnamakan agama tidak bisa dibenarkan, kapan pun dan di manapun,” kata Menag di Jakarta, Minggu 8 Maret 2020.

Baca Juga: Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 6 Orang, Facebook Larang Iklan Masker

"Tidak ada ajaran agama manapun yang membenarkan tindakan kekerasan, apapun motifnya. Memuliakan nilai kemanusiaan adalah esensi ajaran semua agama,” ujarnya.

Menurut dia, aspirasi yang disuarakan Muslim Indonesia terus dikomunikasikan pemerintah melalui jalur diplomasi. Komunikasi dengan pihak kedutaan India di Indonesia maupun dengan pemerintah di India terus dilakukan oleh pemerintah  untuk mencari solusi terbaik atas kehidupan beragama di sana, tanpa mencampuri urusan dalam negeri India. 

Baca Juga: Baru Pekan Pertama, Liga 1 2020 Sudah Catatkan Rekor

Ia meminta agar umat Islam Indonesia tidak terprovokasi melakukan tindakan anarki dalam beragam bentuknya, termasuk sweeping. "Ingat, anarkisme bukanlah nilai-nilai Indonesia dan juga bukan nilai-nilai Islam. Demikian juga aksi sepihak dalam bentuk sweeping. Masyarakat Indonesia dikenal dunia sebagai umat yang toleran, rukun, dan cinta damai. Mari kedepankan jalur hukum dan komunikasi diplomatik agar ini bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.

"Mencegah kemungkaran adalah hal baik. Tapi itu harus dilakukan dengan cara yang makruf atau baik, agar tidak memunculkan kemungkaran yang lebih besar. Kedepankan diplomasi dan jangan anarki," lanjutnya.

Baca Juga: Kendaraan ODOL Kuras Anggaran Daerah, Djoko : Keberadaan Angkutan Ini Bisa Menghambat Arus Lalu-Lintas

Ia meyakini, tindakan kekerasan oleh sekelompok umat Hindu di India tidak menggambarkan ajaran agama Hindu sendiri, melainkan akibat adanya pemahaman ekstrem sebagian umat Hindu atas ajaran agamanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat