kievskiy.org

Tangis Dahlia dan Sejumlah Perempuan Pecah di Hadapan Wakil Rakyat, Memohon Anak dan Suami Dibebaskan

Unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur saat menerima aspirasi dari pengunjuk rasa, Kamis, 10 Januari 2022.
Unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur saat menerima aspirasi dari pengunjuk rasa, Kamis, 10 Januari 2022. /Antara Foto/Norjani

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan warga melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Pada unjuk rasa tersebut, terdapat sejumlah perempuan yang menangis dan memohon agar suami dan anaknya dibebaskan.

Sejumlah perempuan itu meminta suami dan anaknya dibebaskan usai dituduh mencuri kelapa sawit.

Salah seorang perempuan bernama Dahlia mengatakan anak dan suami dari sejumlah warga tersebut tidak bersalah.

Baca Juga: Pengamat Sebut Ridwan Kamil Tidak Bisa Mengelak dalam Pencalonan

"Anak dan suami kami tidak bersalah. Mereka itu memanen sawit di lahan HTR, bukan mencuri di lahan sawit. Tolong anggota dewan juga membantu kami. Bagaimana nasib kami karena mereka tulang punggung keluarga," kata Dahlia di kantor DPRD, Kamis, 20 Januari 2022.

Tak hanya Dahlia, sejumlah perempuan yang hadir dalam aksi unjuk rasa itu juga menangis dan terus berorasi serta memohon agar suami dan anaknya dibebaskan.

Ketika melakukan audiensi dengan pimpinan DPRD, sejumlah perempuan itu  juga terus memohon dan berharap agar wakil rakyat bisa memperjuangkan dan membebaskan warga yang ditangkap polisi.

Baca Juga: Detik-detik Persalinan Aurel Hermansyah, Atta Terkejut Lihat Kondisi Baby A, Kenapa?

Diperkirakan lebih dari 200 warga berunjuk rasa di depan gedung DPRD Kotawaringin Timur di Jalan Jenderal Sudirman. Sebelumnya mereka melakukan aksi dan orasi di Taman Kota Sampit, kemudian berjalan kaki sekitar 1,2 km menuju kantor DPRD.  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat