PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan lockdown telah diambil oleh negara seperti Tiongkok dan Italia, untuk meredam penyebaran virus corona.
Beberapa pakar di bidang kesehatan dan ekonomi, memandang kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona masih belum bisa dilakukan di Indonesia.
Pakar Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Budi Haryanto mengatakan, ada tiga kriteria yang perlu dilihat bila ingin menerapkan lockdown dalam mencegah corona.
Baca Juga: Hindari Penyebaran Virus Corona, Kantor PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Disemprot Disinfektan
Ketiga kriteria itu adalah, pertama, tinggi-rendahnya jumlah kasus penyakit di dalam suatu wilayah maupun di luarnya.
Selain itu, kecenderungan peningkatan kasusnya dari hari ke hari.
Kriteria kedua, mobilitas penduduk suatu wilayah yang tinggi.
Baik itu mobilitas ke dalam maupun keluar wilayah.
Baca Juga: Virus Corona: FIFA Tinjau Efek Penghentian Liga Pada Kontrak Pemain
Dan kriteria terakhir, yakni laporan asal mula kasus tersebut, apakah suatu temuan kasus penyakit tersebut, dibawa dari luar wilayah (impor) atau suatu laporan kasus di suatu wilayah berasal dari wilayah tertentu (ekspor).
"Itu adalah dari kriteria kesehatan masyarakat. Saya tidak mencampuradukkan dengan kriteria politik, ekonomi, hukum dan keamanan. Dari ketiga kriteria itu harus dilihat satu per satu," katanya, Selasa, 17 Maret 2020.
Berdasarkan ketiga kriteria tersebut, Budi beranggapan, belum ada kata yang bulat dari setiap kriteria untuk bisa dikatakan memenuhi syarat bagi Indonesia mengambil kebijakan lockdown. Kondisi yang ada saat ini dinilainya belum memenuhi ketiga kriteria tersebut.
Baca Juga: Kondisi Jalan Penghubung Cisayong-Sukahening Kabupaten Tasikmalaya Bertambah Parah, Aspal Digerogoti Amblesan
Ia mengatakan, kriteria pertama, yakni jumlah kasus dan kencenderungan peningkatannya di Indonesia, masih belum banyak dibandingkan dengan Tiongkok, Malaysia, dan Singapura.