kievskiy.org

Kerap Sodorkan Proposal, Pejabat Politik di Indonesia Membahayakan TNI

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak (kiri), Menantu Luhut Binsar Pandjaitan yang Kini Diangkat Menjadi Pangkostrad.
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak (kiri), Menantu Luhut Binsar Pandjaitan yang Kini Diangkat Menjadi Pangkostrad. /Antara/Ayu Khania Pranisitha

PIKIRAN RAKYAT - Pejabat tinggi politik di Indonesia disebut membahayakan posisi TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Hal tersebut berkaitan dengan rumor yang berkaitan mengenai pengangkatan Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad.

Maruli Simanjuntak disebut bisa menjadi Pangkostrad karena kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan memiliki hubungan keluarga dengan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.

Status Maruli Simanjuntak yang merupakan menantu Luhut Pandjaitan disebut oleh sejumlah pihak membuat kariernya lancar.

Baca Juga: Tak Terima Sang Ayah Tewas Dikeroyok di Jaktim, Anak Korban: Kalau Sudah Meninggal Gitu Kita Dapat Apa?

Hubungan tersebut dinilai membuat adanya proxy politik yang terlihat saat menentukan kedudukan di dalam militer.

Menurut pengamat politik, Rocky Gerung, hal tersebut seharusnya tidak boleh terjadi di TNI apalagi jika politisi memberikan doktrin pada sistem pertahanan di Indonesia.

"Jadi sekali lagi, TNI itu harus diurus oleh doktrinnya sendiri. Harus diurus melalui antisipasi dia tentang ancaman pertahanan. Enggak boleh sekalipun TNI disodorkan dengan permasalahan politik," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Bukan 2024, Dosen di Singapura Ungkap Waktu Ibu Kota Indonesia Bisa Pindah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat