PIKIRAN RAKYAT - Salim Said, akademisi sekaligus pengamat politik Indonesia, heran dengan DPR yang sangat lamban dalam mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).
Pembahasan RUU TPKS tak kunjung selesai sejak 6 tahun lalu padahal kasus kekerasan seksual marak terjadi di Indonesia.
Teranyar, kasus yang menggegerkan publik adalah pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan terhadap 12 santriwati yang merupakan anak didiknya.
Salim Said tak mengerti mengapa DPR tak kunjung mengesahkan RUU TPKS padahal kasus besar seperti yang dilakukan Herry Wirawan nyata terjadi.
Baca Juga: Ibu Kota Baru Timbulkan Keributan, Jusuf Kalla Bongkar 'Kartu As' Pemerintah
"Ini (yang melakukan pemerkosaan) guru mengaji. Berapa banyak orang Islam di DPR? Kok, gak mau mengerjakan itu sehingga Jokowi harus memerintahkan Menteri Hukum dan HAM, menteri ini, menteri itu, agar bekerja sama dengan DPR untuk segera menyelesaikan itu," tutur Salim Said dalam acara talk show yang tayang di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada 25 Januari 2022.
"Sebagai orang Islam, saya malu dan marah. Di DPR itu berapa banyak orang yang disumpah dengan Al-Qur'an? Tapi, apa yang mereka lakukan? Malah Jokowi harus mengingatkan mereka. Harusnya mereka yang melakukan, tidak perlu menunggu perintah Jokowi," sebutnya lagi.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat Muhaimin Iskandar memastikan RUU TPKS akan segera disahkan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Paguyuban Pasundan: Jika Jokowi Pilih Ridwan Kamil Jadi Kepala IKN, Ambil!
"Saya tidak sanggup mendengar kisah kawan-kawan penyintas. Saya pastikan RUU TPKS akan segera disahkan," ucap Muhaimin Iskandar pada Kamis, 27 Januari 2022 dikutip dari Antara.