PIKIRAN RAKYAT - Iklim demokrasi di Indonesia dinilai melemah selama beberapa tahun terakhir. Komitmen terhadap demokrasi harus tetap dipertahankan dan diperkuat.
Hal tersebut merupakan salah satu benang merah dalam webinar Proyeksi Demokrasi dan Dinamika Politik 2022 yang dilaksanakan oleh Pusat Riset Politik, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Rabu, 2 Februari 2022. Webinar tersebut menghadirkan lima narasumber yang merupakan peneliti ilmu sosial politik BRIN.
Setiap narasumber memaparkan beragam isu yang berkaitan dengan politik, seperti situasi hubungan luar negeri Indonesia, iklim demokrasi, proyeksi keamanan Indonesia, rencana ibu kota negara Indonesia, dan perhelatan pilpres 2024.
Mengenai iklim demokrasi, Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Firman Noor, menyampaikan tentang sejumlah data dari lembaga riset sosial politik luar negeri mengenai indeks-indeks demokrasi di sejumlah negara.
Baca Juga: Puluhan Galon Berserakan di Jalan Cihampelas Bandung, Truk Pengangkut Alami Kecelakaan
Data-data tersebut menunjukkan bila pelemahan demokrasi telah menjadi fenomena di sejumlah kawasan, tidak terkecuali di Indonesia.
Menurut dia, secara prosedural, demokrasi di Indonesia tergolong baik-baik saja. Namun demikian, ada kecenderungan elitisme yang semakin kuat, partisipasi politik yang terbatas serta penguatan oligarki dalam kondisi ekonomi-politik negara.
"Pada umumnya, banyak kalangan yang melihat kondisi demokrasi sebagai delusive demokrasi. Secara substansi, demokrasi di Indonesia masih cukup berantakan," katanya.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 3 Februari 2022: Sedih Dijauhi Rendy, Jessica Bakal Siapkan Rencana Tak Terduga
Berdasarkan data Freedom House, skor indeks demokrasi Indonesia tercatat 59. Skor itu menunjukkan bila Indonesia merupakan negara yang "setengah bebas". Kebebasan sipil di Indonesia tidak lebih besar dari negara Filipina dan Malaysia. Meski dari segi hak-hak politik, skor Indonesia tertinggi.