kievskiy.org

Medsos Tak Luput dari Propaganda Paham Radikal Intoleran, Kepala BNPT: kalau Tidak Kuat akan Terpapar

Ilustrasi Terorisme.
Ilustrasi Terorisme. /pixabay/kalhh pixabay/kalhh

PIKIRAN RAKYAT - Media sosial dinilai tak lepas dari konten-konten berpaham radikal terorisme.

Literasi digital menjadi bagian yang penting untuk mencegah masyarakat, terutama anak muda, dari bahaya terpapar paham radikalisme.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Boy Rafli Amar menilai, media sosial tak luput dari konten-konten propaganda paham radikal.

Pada saat bersamaan, anak muda merupakan mayoritas pengguna media sosial. Dengan demikian, perhatian terhadap anak muda supaya tak terpengaruh paham radikal menjadi penting.

Baca Juga: Ibunda Ayus Komentari Ririe Fairus yang Bongkar Perselingkuhan Anaknya, Murka?

"Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar," katanya dalam keterangan pers saat dialog dengan elemen masyarakat serta Forkompinda di Pondok Pesantren Nurul Falah, Pasir Malang, Cibadak, Kecamatan Lebak, Banten pada Senin, 7 Februari 2022.

Boy menambahkan, pencegahan paham radikal terorisme harus terus digiatkan, terutama untuk menjaga keutuhan negara.

"Masalah kebangsaan ini pekerjaan rumah tugas kita sepanjang negara berdiri. Indonesia merupakan negara kebangsaan, Nation State. Beraneka ragam berkumpul jadi satu. Mari kita selalu menjaga kerukunan dan harmoni ini," katanya.

Boy Rafli mengibaratkan paham radikal terorisme sebagai virus yang berbahaya layaknya Covid-19. Orang yang terpapar paham radikal intoleran bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat