kievskiy.org

Konflik Desa Wadas Nyatanya Lahirkan Dua Kubu Warga yang Pro dan Kontra Pembebasan Lahan

Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunya usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022.
Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunya usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022. /Antara/Hendra Nurdiyansyah/rwa

PIKIRAN RAKYAT - Konflik pembebasan lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk pembangunan Bendungan Bener mendapat atensi dari sejumlah pihak. Ini muncul karena dugaan pengepungan dari aparat hingga warga yang pro dan kontra terhadap pembebasan lahan.

Seorang warga yang mendukung pembebasan lahan bernama Sabar, mengatakan bahwa selama ini warga Wadas selalu "guyub" tetapi dengan rencana pengambilan material berupa batu andesit di wilayah Wadas untuk pembangunan bendungan seolah terjadi perpecahan.

Sabar menyebut bahwa setelah batu diangkut dari bukit di Desa Wadasmaka, lahan tersebut akan dijadikan tempat wisata yang dikelola masyarakat.

"Soal harga lahan sampai saat ini kami belum tahu, karena ini baru diukur dan nanti ditentukan harganya. Kami minta Badan Pertanahan Nasional (BPN) segera menyelesaikan pembebasan tanah kami," katanya.

Baca Juga: Viral Video Dorce Gamalama Sebelum Dikabarkan Koma, Pesan pada Para Artis jadi Sorotan: Saya Malu

Pernyataan itu Sabar sampaikan saat bertemu dengan sejumlah anggota Komisi III DPR RI yang dipimpin oleh Desmond Junaidi Mahesa pada Kamis, 10 Februari 2022.

Di tempat terpisah, seorang warga yang kontra dengan adanya pembebasan lahan, Hamidah, menyampaikan kepada anggota Komisi III DPR bahwa pihaknya tidak rela kalau tanahnya diambil.

Karena, kata dia, sebagai petani lahan tersebut adalah sumber penghidupan bagi keluarga mereka.

"Bagaimana nanti anak cucu kami kalau lahan itu dilepas. Kalau masih berujud tanah masih bisa dimanfaatkan, tetapi kalau diganti uang nanti cepat habis," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat