kievskiy.org

Kisah Pramesti, Mahasiswi Indonesia yang Sempat Merasakan Lockdown di Wuhan

Pramesti (kiri) saat jumpa pers bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono serta Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid 19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya
Pramesti (kiri) saat jumpa pers bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono serta Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid 19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya /Kominfo Jatim Kominfo Jatim

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi COVID-19 yang kini tengah menyebar secara global berasal dari Wuhan, Tiongkok pada ahir tahun 2019 lalu.

Muncul pertama kali di Wuhan, penyakit yang pada saat itu belum diketahui asal usul dan cara penanganannya memicu kepanikan bukan hanya pada penduduk asli tetapi juga para perantau.

Peningkatan kasus yang terjadi membuat pemerintah Tiongkok memutuskan untuk melakukan penguncian atau lockdown di pusat wabah yakni kota Wuhan di Provinsi Hubei.

Baca Juga: Pernikahan dengan Caesar Hito Ditunda, Felicya Angelista: Waktu Tuhan Pasti Terbaik

Dikabarkan Portaljember.com, seorang mahasiswi asal Jawa Timur ini menceritakan kisahnya ketika terjebak di Wuhan, Tiongkok, saat virus corona itu muncul.

Mahasiswi bernama Pramesti ini menjadi saksi saat penerapan penguncian yang diberlakukan di Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu.

Walaupun hanya merasakan selama sembilan hari pertama sebelum akhirnya dijempaut dan bisa kembali ke Indonesia, Pramesti turut merasakan kebijakan dari pemerintah Tiongkok tersebut.

Artikel ini telah tayang di Portal Jember dengan judul: 'Kisah Pramesti, Mahasiswi yang Sempat Terjebak Lockdown di Wuhan'

"Saya menjadi saksi yang mengalami langsung selama sembilan hari di Wuhan. Yang saya rasakan panik dan takut itu pasti," ujar Pramesti membagikan kisahnya didampingi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Sabtu 2 Mei 2020 kemarin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat