kievskiy.org

Mogok Tiga Hari, Cara Pengrajin Tahu Tempe Mendesak Langkah Pemerintah

Seorang perajin tahu dan tempe mencetak produk tahunya yang berbahan baku kedelai di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
Seorang perajin tahu dan tempe mencetak produk tahunya yang berbahan baku kedelai di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten /Antara/Mansyur Antara/Mansyur

PIKIRAN RAKYAT - Sedikitnya 500 pengrajin tempe dan tahu di Kabupaten Bekasi menghentikan produksi, Senin 21 Februari 2022.

Mereka mogok lantaran harga kedelai yang kian tidak masuk akal. Bahkan, dalam sehari harga kedelai bisa naik hingga dua kali.

Sebagai bentuk protes, aksi mogok ini rencana bakal digelar minimal tiga hari. Jika tidak ada respon, bukan tidak mungkin aksi mogok bakal dilanjutkan.

“Kami tidak produksi karena sudah sepakat dengan teman-teman, minimal (mogok) tiga hari. Kami sangat keberatan harga harga kacang (kedelai) tinggi sekali. Masa sehari bisa sampai dua kali naiknya,” ucap Kasturi (48), pengrajin tempe di Cikarang Utara.

Baca Juga: 3 Penyebab Harga Kedelai Tahu Tempe Mahal

Kasturi mengatakan, kenaikan kedelai bukan kali pertama terjadi. Sejak Agustus 2021 lalu, harga kedelai mulai menunjukkan kenaikan.

Namun, kenaikan itu rupanya terus berlanjut hingga Februari ini. Kondisi ini semakin memberatkan para pengrajin.

Di sisi lain, para pengrajin kecewa karena kenaikan tersebut tidak segera direspon oleh pemerintah. Alhasil, mereka pun memilih menghentikan produksi sebagai bentuk protes.

“Kami ingin subsidi lagi pemerintah, ditangani lagi oleh bulog, jangan naik terus. Kami tidak memaksa harga sangat dimurahkan, tapi asalkan jangan naik. Karena kalau kami mau naikin harga juga enggak mungkin,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat