kievskiy.org

2 Tenaga Medis Ditembak Kelompok Bersenjata, Kapolda Papua: Itu Sangat Biadab

ILUSTRASI tenaga medis Covid-19.*
ILUSTRASI tenaga medis Covid-19.* /Yulius Satria Wijaya/ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Sepekan lalu, kabar mengenaskan di tengah penanganan wabah virus corona, menggemparkan publik.

Tenaga medis yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19, gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB), di Intan Jaya, Papua.

Kedua petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Wandai yaitu Almalek Bagau dan Eunico Somou, ditembak KKB saat hendak mengantar obat-obatan terkait penanganan Covid-19 pada Jumat, 22 Mei 2020.

Baca Juga: Silaturahmi ke Rumah Sean Gelael, Raffi Ahmad Beli Sayap Mobil F1 Seharga Rp 1 Miliar

Somou akhirnya meninggal dunia akibat luka tembak, sementara Bagau telah dipindahkan ke RSUD Nabire setelah sebelumnya sempat dirawat di Pastoran Wandai.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, menanggapi kasus tersebut sebagai tragedi kemanusiaan.

Kapolda Papua mengutuk kejadian itu, dan  menyebut kelompok tersebut benar-benar biadab.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras 12 Jam, Seorang Warga Tewas Tersambar Petir hingga Banjir Terjang Probolinggo

 "Saya sudah sampaikan ke pemerintah pusat untuk mengutuk kelompok yang melakukan kekerasan terhadap para pekerja kemanusiaan. Itu sangat biadab, tidak benar. Apapun alasan mereka, tidak dibenarkan tindakan seperti itu," kata dia, di Timika, seperti dilansir Antara, Jumat, 29 Mei 2020.

"Jangan karena berasumsi, seakan-akan itu petugas TNI-Polri, lalu mereka melakukan pembantaian dan kekerasan. Mereka membawa HT untuk bisa menghubungi Posko Covid-19 mengingat di dareah itu tidak ada sinyal telefon seluler. Itu makanya saya katakan biadab karena mereka main hantam saja," ujar Waterpauw.

Ia menegaskan TNI dan Polri terus memburu gerombolan bersenjata di Papua yang selama ini selalu menebar teror kekerasan tidak saja kepada aparat keamanan tapi juga warga sipil.

Baca Juga: Wisatawan di Bali Diimbau Biasakan Transaksi Nontunai Saat New Normal

"Kalau mereka mau berhadapan dengan aparat TNI dan Polri, itu urusan mereka. Tapi jangan membantai petugas kemanusiaan yang seharusnya dibantu. Mereka seharusnya berterima kasih kepada petugas-petugas kemanusiaan itu," ujar dia.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL Eko Daryanto, dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu menyebut kedua korban masuk dalam Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Intan Jaya yang ditugaskan Dinas Kesehatan setempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar wilayah Distrik Homeyo tentang bahaya Covid-19.

Atas kejadian itu, tentara dan polisi memberikan penekanan kepada seluruh jajaran satuan di wilayah agar meningkatkan kewaspadaan.  Dia menyatakan, kondisi keamanan Kampung Wandai, Distrik Homeo, menurut Daryanto, sudah dapat dikendalikan tentara dan polisi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat