kievskiy.org

Kasus Covid-19 di Yogyakarta Meroket, Sri Sultan Minta PTM Dihentikan

Ilustrasi PTM - Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMPN 4, Jakarta, Jumat (4/2/2022). Penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Ilustrasi PTM - Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMPN 4, Jakarta, Jumat (4/2/2022). Penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. /ANTARA/Galih Pradipta/tom.

 
PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta sekolah untuk menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
 
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta berencana menerapkan PTM dengan kapasitas penuh pada Februari lalu.
 
Pelaksanaan PTM dengan kapasitas 100 persen ini rencananya akan diterapkan di seluruh jenjang pendidikan.
 
Sebab program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun akan rampung dalam waktu dekat.
 
 
Tak hanya itu, penerapan PTM dinilai dapat meningkatkan kualitas siswa yang mengalami penurunan hingga 35 persen akibat pembelajaran daring selama pandemi.
 
Kendati demikian, angka kasus Covid-19 harian di Yogyakarta terus berfluktuatif.
 
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari antaranews, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun meminta pelaksanaan PTM di Yogyakarta untuk dihentikan untuk sementara waktu.
 
"Sekolah sementara ini jangan PTM," katanya pada Senin, 7 Maret 2022.
 
 
Saat ini, seluruh kabupaten/kota di Yogyakarta berstatus Level 4.
 
Jumlah kasus harian yang dilaporkan pun diprediksi akan meningkat dalam beberapa pekan ke depan.
 
Kendati demikian, pemerintah pusat masih mengizinkan pelaksanaan PTM.
 
Namun kapasitas maksimal dalam ruang kelas dibatasi 50 persen dari total keseluruhan peserta didik.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat