PIKIRAN RAKYAT – Miftachul Akhyar menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Keputusan tersebut ditempuh dengan alasan adanya rangkap jabatan yang diemban MIftachul Akhyar antara kepengurusan MUI dan PBNU.
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menanggapi pernyataan pengunduran diri tersebut, ia berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperbolehkan Miftachul Akhyar tetap memimpin Majelis Ulama Indonesia.
Baca Juga: IKN Disebut Titipan Oligarki, Pemerintah Dinilai Tak Bisa Menepati Janji
Ia menilai sosok Miftachul Akhyar masih dibutuhkan demi meneruskan agenda-agenda umat.
"Dengan jiwa besar dari pimpinan dan warga NU, tetap membolehkan Bapak KH. Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI. Kami harapkan persatuan dan kesatuan umat akan bisa kita jaga serta pelihara dan akan bisa kita buat untuk lebih kuat lagi dari masa-masa sebelumnya," kata Anwar Abbas saat dihubungi, Kamis, 10 Maret 2022.
Anwar mengaku kaget dan sedih atas keputusan yang dibuat Miftachul Akhyar. Sebelumnya, keputusan Kiai Miftah mengundurkan diri berdasarkan hasil ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU, yang meminta agar tidak ada rangkap jabatan dan fokus pengembangan organisasi PBNU.
Bagi Anwar, Kiai Miftah adalah sosok tokoh dan ulama yang rendah hati dan sangat dibutuhkan, kehadirannya diharapkan akan bisa mempersatukan umat.