kievskiy.org

Jerit Nelayan Sulsel Tatkala Harga Minyak Dunia Melonjak: Ilegal Saja Susah Apalagi Legal

Ilustrasi nelayan.
Ilustrasi nelayan. /Pixabay/Quang Nguyen Vinh Pixabay/Quang Nguyen Vinh

PIKIRAN RAKYAT – Terlepas dari keuntungan melonjaknya harga minyak dunia, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi mengakibatkan kerugian besar bagi nelayan kecil di Sulawesi Selatan.

Hal iu sejalan dengan keterangan yang diberikan oleh Rahmat, salah seorang nelayan di Makassar Senin 14 Maret 2022.

Menurut Rahmat, kondisi ini dialami oleh hampir semua nelayan. Untuk bekerja, mereka harus berjuang mencari BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Sulitnya bahan bakar untuk menghidupkan mesin kapal diperparah dengan kondisi cuaca yang sedang buruk belakangan ini.

Baca Juga: Kampanye Neo-Nazi Makin Gencar hingga Muncul di Situs Raksasa Ritel Online AS

Di wilayah lain, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Sulsel, Chairil Anwar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Sulsel mengungkapkan hal yang sama.

“Aktivitas nelayan tertentu sangat terganggu karena sulitnya bahan bakar. Secara ilegal saja susah apalagi legal,” ujarnya, diktup Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Selasa, 15 Maret 2022.

Menurut laporan dari lapangan, Chairil menjelaskan, bahan bakar dibandrol dengan harga Rp10.000 sampai Rp20.000 per liter, padahal harga solar subsidi hanya di kisaran Rp4.150 per liter.

Baca Juga: Dahsyatnya Hujan Badai Pecahkan Kaca Jembatan Penghubung di Tangerang Selatan

Kendati Peraturan Daerah (Perda) telah mengatur perlindungan bagi nelayan, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat