kievskiy.org

Harga Minyak Goreng Kemasan Naik dan Stok Melimpah Usai HET Dicabut, Jokowi Dinilai Gagal Lawan Pemodal

Penampakan minyak goreng kemasan di rak ritel modern usai aturan HET dicabut.
Penampakan minyak goreng kemasan di rak ritel modern usai aturan HET dicabut. /Instagram/@infojawabarat

PIKIRAN RAKYAT - Melimpahnya stok minyak goreng kemasan dengan harga yang ikut naik dinilai menjadi bukti Jokowi tak bisa melawan pemodal.

Tak seperti saat Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter berlaku, minyak goreng kemasan bak 'sulap' langsung melimpah di ritel modern.

Padahal, sebelumnya minyak goreng kemasan di rak-rak ritel modern kosong dan datang dengan stok yang terbatas, sehingga masyarakat harus antre demi mendapatkan minyak goreng harga murah.

Akan tetapi, begitu HET dicabut, minyak goreng kemasan terlihat langsung memenuhi rak ritel modern di sejumlah daerah dengan harga yang meroket, yakni Rp24.000 per liter.

Baca Juga: Alasan HET Minyak Goreng Dicabut, Siasat Pemerintah untuk Meredam Lonjakan Harga

"Jadi betul, kan ini yang kita analisa kemarin, bahwa pada akhirnya pasar itu tidak bisa didikte oleh regulasi tuh," ucap Rocky Gerung, Kamis, 17 Maret 2022.

"Akhirnya dibuka juga kan, supaya keekonomian itu ditentukan oleh supply demand secara ekonomi aja, dan nggak ada urusannya dengan regulasi," ujarnya menambahkan.

Dia menekankan bahwa apa yang terjadi saat ini juga menjadi tanda bahwa Menteri Perdagangan tidak diperlukan.

"Jadi konsekuensinya mesti ada, kalau begitu menteri perdagangan nggak perlu ada, ngapain kan? karena pasar udah bekerja, apalagi yang mesti dilakukan? Semakin banyak keterangan dari saudara Lutfi, itu semakin kacau pasarnya," kata Rocky Gerung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat