kievskiy.org

Jokowi Beri Larangan Bicara Tiga Periode, Presiden Dianggap Membohongi Rakyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Reuters/Willy Kurniawan.

PIKIRAN RAKYAT - Ucapan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada menterinya untuk tidak berbicara mengenai jabatan tiga periode dianggap sebagai kebohongan kepada rakyat.

Gerakan untuk mendukung Jokowi tiga periode ramai dilakukan oleh beberapa tempat.

Adanya gerakan tersebut memunculkan perdebatan karena jika memperpanjang tiga periode, Jokowi akan melanggar perintah konstitusi.

Usai keramaian yang dibuat akibat usulan tiga periode tersebut, Jokowi kemudian melarang para menterinya untuk tidak membicarakannya lagi.

Baca Juga: China Mulai Rasakan Apa yang Dialami Rusia, Kecam AS yang Suplai Taiwan dengan Rudal Patriot

"Presiden memang mengucapkan itu, tetapi kan soal yang diucapkan di sidang kabinet itu konsumsi dipomasi politik bahwa seolah-olah Presiden mendengarkan ucapan rakyat," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Ucapan Jokowi yang melarang untuk membicarakan wacana tiga periode tersebut dianggap hanya merupakan kebohongan.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Dianggap Jilat Ludah, Kebijakan Jokowi Disebut Jadi Serang Ketua Umum PDIP

"Kalau dia memang mendengarkan suara rakyat, dia hentikan dong itu asisten, staf khususnya, dan 3-4 orang di sekitarnya untuk mengorganisir kampanye kebulatan tekad. Kan kita semua tahu bahwa ini adalah akal-akalan saja seolah Presiden tidak ingin ditampar, semua orang ingin tampar dia justru, karena dia enggak konsisten kan," ujar Rocky.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat