kievskiy.org

Indonesia Diamati Investor Asing, Jokowi Disebut Tak Akan Bertahan

Potret Presiden Jokowi (memegang microphone) dan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah).
Potret Presiden Jokowi (memegang microphone) dan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah). /Antara/Muhammad Iqbal/hp

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tidak akan bertahan untuk memerintah Indonesia hingga akhir jabatannya dengan adanya pengamatan yang dilakukan investor internasional.

Hal tersebut berkaitan dengan kondisi ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia pada saat ini.

Dari sisi ekonomi, mulai timbul keresahan masyarakat karena harga barang-barang kebutuhan pokok mulai naik.

Tidak hanya pertamax dan minyak goreng, bahkan untuk konsumsi sehari-hari, bahan makanan juga ikut naik.

Baca Juga: Pertamax Naik, Jenis Kendaraan yang Boleh Isi Pertalite Bakal Dibatasi?

Selain itu, muncul sinyal dari Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan jika akan ada kenaikan harga pertalite dan gas elpiji 3 kg yang sering digunakan masyarakt dengan ekonomi kelas menengah ke bawah.

Sementara itu, dalam hal politik, wacana untuk mendukung Jokowi tiga periode menimbulkan kebisingan yang ditunjukkan perdebatan dari sejumlah pihak-pihak terkait dan para mahasiswa serta buruh yang berencana melakukan aksi besar untuk menolak usulan tersebut.

"Memang sudah berantakan. Sudah tercium oleh investor internasional bahwa kabinet Jokowi sudah selesai sebetulnya. Semua kabinetnya sudah rapuh," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Kerapuhan kabinet Jokowi disebutkan sudah pada ujung keruntuhan yang bisa runtuh dengan sentilan kecil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat