kievskiy.org

Wabah Merebak, Hewan Ternak Masih Bisa Diselamatkan, Belajar dari Kearifan Kisah PA Achmad Djajadiningrat

Ilustrasi. Peternak mengikat sapi miliknya yang dijual di Pasar Hewan Singosari, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/5/2022).  Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah justru membuat harga sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan antara Rp500.000 hingga Rp1 juta per ekor.
Ilustrasi. Peternak mengikat sapi miliknya yang dijual di Pasar Hewan Singosari, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/5/2022). Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah justru membuat harga sapi di pasar tersebut mengalami kenaikan antara Rp500.000 hingga Rp1 juta per ekor. /Antara/Ari Bowo Sucipto

PIKIRAN RAKYAT - Suatu hari Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat melakukan incognito atau menyamar ke sebuah desa Sebagai birokrat pemerintah.Achmad ingin mengetahui secara langsung kehidupan masyarakat kampung.

Ia melihat satu keluarga petani tengah meriung di sekeliling kerbau peliharaan mereka. Ada haru dan sedu dalam kumpulan tersebut. Rupanya, kerbau itu akan dimusnahkan karena terjangkit wabah. 

"Itu seperti upacara yang lengkap, seperti akan berpisah dengan sesama manusia," kata budayawan sekaligus dosen Universitas Pasundan Hawe Setiawan menggambarkan begitu dekatnya relasi keluarga petani dan hewan ternaknya di masa lalu.

Hawe mengutip kisah tersebut dari buku, Herinneringen (1936) atau memoar sang pangeran dalam diskusi bertema Pagebluk Tempo Dulu dan Refleksi Guna Penanganan Covid-19 di Masa Kini yang digelar Pikiran Rakyat bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sabtu, 13 November 2021 silam.

Baca Juga: Cara Mengolah Daging dan Susu Sapi agar Aman Dikonsumsi di Tengah Wabah PMK

Bupati Serang di zaman pemerintahan Hindia Belanda tersebut terenyuh melihat kesedihan tersebut. Dalam peraturan pemerintah saat itu disebutkan hewan ternak yang tertular wabah harus dimusnahkan dengan cara ditembak.

Rasa iba terhadap kondisi rakyat kecil membuat Achmad melakukan negosiasi dengan pejabat yang lebih tinggi agar dicarikan solusi yang lebih manusiawi dan tidak hitam putih. Akhirnya, muncul pendekatan lain sebagai solusi dengan mengisolasi ternak itu agak jauh dari permukiman warga.

Hawe menilai, pendekatan Achmad menunjukkan adanya simpati terhadap rakyat kecil. Dan hewan semacam kerbau, sapi bukan hanya sekadar alat untuk membajak sawah dan lainnya bagi petani. Hubungan yang terjalin erat  bahkan mendudukkan hewan peliharaan tersebut seperti bagian atau anggota keluarga petani.

Baca Juga: Agar Pasokan Daging Sapi Lancar, Puan Maharani Minta Pemerintah Serius Tangani Wabah PMK

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat