PIKIRAN RAKYAT - PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) mengungkap alasan beras bantuan presiden (Banpres) yang rusak dikubur di lahan kosong di Depok.
Hotman Paris, selaku kuasa hukum JNE menjelaskan bahwa penguburan dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian yang dilakukan oleh kliennya.
Selain itu, beras rusak bantuan presiden (Banpres) itu terpaksa dikubur karena sensitif. Terlebih di karung beras terdapat logo bantuan presiden.
“Ini sangat sensitif karena ada logonya kan, justru karena JNE terlalu hati-hati,” katanya, dalam konferensi pers di kawasan Pluit Jakarta Utara, Kamis 4 Agustus 2022.
Baca Juga: Temukan Aliran Dana Rp1,7 Triliun, PPATK Blokir 843 Rekening ACT dan Afiliasinya
Hotman mengatakan penguburan beras itu juga tidak ada niatan yang buruk. Menurutnya kalau beras itu dibuang ke jalanan nantinya pihak JNE disebut menyalahgunakan beras bantuan presiden tersebut.
Dikatakannya, penguburan beras itu juga menjadi salah satu cara yang paling efektif yang dapat dilakukan oleh pihak JNE.
“Kalau dibuang ke jalanan ada logonya beras bantuan presiden nanti dikira JNE yang menyalahgunakan,” ucapnya.
“Dengan fakta bahwa beras itu dibuang ke tanah itu tidak ada niat buruk. Yang paling efisien adalah dikubur,” tuturnya.