kievskiy.org

Komnas HAM Sempat Ribut Soal CCTV, Fokus Upayakan Fair Trial bagi Bharada E si Tumbal Ferdy Sambo

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) dan Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani (tengah) didampingi Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyampaikan keterangan pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin 8 Agustus 2022.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) dan Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani (tengah) didampingi Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyampaikan keterangan pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin 8 Agustus 2022. /Antara/Sigid Kurniawan ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik sangat menyayangkan hilangnya beberapa rekaman CCTV, sebab bukti tersebut sangat krusial dalam upaya penyelamatan Bharada E.

Ahmad Taufan meyakini penuh bahwa Richard Eliezer alias Bharada merupakan kambing hitam dalam kasus pembunuhan berencana yang didalangi Irjen Pol Ferdy Sambo.

Untuk itu dia mengaku sempat mangkel dan bersungut-sungut soal barang bukti rekaman CCTV yang kopong di beberapa titik.

Baca Juga: Bintang Emon Sindir Kejaksaan Agung Soal CCTV: Gedung Lu Kebakar, Filenya Tetep Ada di HP Lu

"Saya ribut soal CCTV, kenapa? CCTV kalau dihilangkan, fair trial akan sulit didapatkan karena ada langkah-langkah obstruction of justice, menghilangkan barang bukti, mengatur segala macam," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Kamis, 11 Agustus 2022.

Menurutnya, personel kepolisian yang sekongkol dan berperan dalam penghilangan barang bukti harus dihukum seadil-adilnya.

Hal itu lantaran perbuatan tersebut berdampak sangat signifikan bagi keselamatan seseorang, dalam hal ini status hukum Bharada E.

Baca Juga: Viral Video Wanita Berambut Pirang Marah-marah di Gerai J.co Serang, Ternyata Ini Penyebabnya

"Sehingga kemudian tidak terbuka apa sebetulnya yang terjadi, siapa melakukan apa, dimana, kapan, apa barang buktinya? Tuduhan harus bisa berdasarkan barang bukti," ujar Ahmad Taufan.

Dia menambahkan, dirinya tidak tega jika Bharada E menjadi tumbal dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat