PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) gencar mengampanyekan Sekolah Sehat. Hal itu didasari masih tingginya gaya hidup tidak sehat di kalangan anak-anak dan remaja.
Direktur Sekolah Dasar pada Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi mengatakan, dengan melihat data sebelum pandemi Covid-19, kondisi kesehatan anak dan remaja, cukup memprihatinkan.
Kondisi tersebut diprediksi akan lebih memprihatinkan setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Baca Juga: Viral! Kakek Berusia 101 Tahun Beli Obat di Apotek Pakai Uang Koin demi Obati Istri
Hasbi menyebutkan dua hal yang menjadi indikator gaya hidup anak-anak dan remaja saat ini yang tidak sehat.
Pertama, dari kebiasaan makan. Dan, kedua gangguan kesehatan terkait gizi.
Saat ini, kata Hasbi, setiap hari, anak-anak dan remaja adalah mengonsumsi makanan berisiko. Sebanyak 50 persen anak kerap mengonsumsi makanan yang manis. Kemudian, 32 persen anak-anak dan remaja kerap mengonsumsi makanan asin.
Lalu, 11 persen mengonsumsi makanan instan dan 78 persen mengonsumsi makanan dengan penyedap berlebihan.