kievskiy.org

Pernyataan Ganjar Soal 3 Zona Merah Covid-19 Jawa Tengah Dipertanyakan

WALI Kota Semarang Hendrar Prihadi.*
WALI Kota Semarang Hendrar Prihadi.* / ANTARA/I.C.Senjaya

PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mempertanyakan status tiga daerah yang diungkap berstatus zona merah pandemi COVID-19 oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ia meminta perlu adanya data yang jelas dalam mengukur kriteria zonasi COVID-19 ini, diimbangin dengan adanya tes masif yang diikuti sebanyak-banyaknya masyarakat.

"Harus ada data yang jelas agar tidak cepat-cepatan zona hijau, agar tidak seperti pertandingan," kata Hendrar, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara, Rabu, 17 Juni 2020.

Baca Juga: Seribu Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19 dan Korban PHK

Seperti diberitakan Selasa, 16 Juni 2020, Gubernur Ganjar Pranowo mengungkapkan tiga daerah masih dalam kategori zona merah COVID-19, yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Magelang.

Ganjar pun menyurati kepala tiga daerah untuk memperketat larangan berkerumun dan kebijakan pembatasan.

"Apa benar hanya tiga daerah?" kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu menanggapi.

Baca Juga: Robot Penjelajah Curiosity NASA Berhasil Rekam Foto Bumi dan Venus dari Planet Mars

Menurut Hendi, meningkatnya angka penderita COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah itu tidak terlepas dari masifnya tes cepat dan tes usap yang dilakukan di pusat-pusat keramaian.

Ia mengungkapkan masih ada kepala daerah yang wilayahnya masuk dalam kategori zona kuning namun galau untuk melakukan tes massal di tempat keramaian.

"Mereka galau kalau di tes massal di tempat umum akan ketahuan jumlah positifnya bertambah," katanya.

Baca Juga: Meski Pengerjaannya Berhenti Sementara, Ganjar Pranowo Pastikan Kompleks Stadion Jatidiri Beres 2021

Oleh karena itu, menurut dia, jika pergerakan dalam upaya mencegah COVID-19 tidak berstandar dan tidak sama, maka zona hijau hanya akan dicapai oleh daerah yang tidak melakukan tes massal di tempat ramai.

Ia menegaskan Kota Semarang tidak akan ragu melakukan tes massal di tempat-tempat ramai agar penelusuran kasus lebih cepat diketahui.

"Semarang ingin menjadi zona hijau alami, semua warganya sehat. Bukannya dengan tidak ada pergerakan di lapangan," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat