PIKIRAN RAKYAT – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kembali memintai keterangan sejumlah pihak terkait kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022, lalu.
Adapun, salah satu pihak yang turut dimintai keterangannya adalah Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana atau biasa dikenal dengan nama Juragan 9.
Berdasarkan keterangan Gilang Widya, ia menjelaskan bahwa kedatangannya di Polda Jawa Timur adalah sebagai investor dalam klub bola Arema FC.
Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Penusukan Wanita di Sukaraja Bogor: Pelaku Sakit Hati Ditagih Utang Rp10.000
"Posisi saya di Arema, saya sebagai sponsor. Sebagai investor tidak ada dana yang masuk sama sekali," katanya, dikutip pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Gilang Widya menegaskan jika ingin meminta keterangan soal manajerial klub, maka harus ditanyakan langsung kepada pemilik Arema FC, bukan kepadanya.
"Untuk urusan manajerial silahkan tanya sendiri ke owner," ujarnya.
Baca Juga: Kejaksaan Agung Periksa 4 Orang Saksi Terkait Kasus Proyek Pabrik PT Krakatau Steel
Selain Gilang Widya, Polda Jawa Timur juga kembali memintai keterangan soal tragedi Kanjuruhan kepada Direktur Utama Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno.
Diketahui, Sudjarno diperiksa oleh penyidik terkait verifikasi stadion. Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh sang kuasa hukum Sudjarno, Rochmad Amrullah.