PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan inflasi secara tahunan sampai akhir 2022 berada di bawah 6,3% atau lebih rendah dari perkiraan semula yang bisa mencapai 6,6%.
”Semula, saat ada penyesuaian harga BBM, inflasi pada Oktober 2022 diperkirakan bisa mencapai 6,1 persen secara tahunan. Namun, realisasinya 5,7 persen,” katanya, dalam konferensi pers hasil rapat berkala IV Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) 2022 yang dipantau di Jakarta seperti dilansir Antara.
Inflasi inti pada Oktober 2022 yang mencapai 3,31% (yoy) juga lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 4,3%.
”Penyebab inflasi lebih rendah, salah satunya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengendalikan harga pangan melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID, Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP), dan pemberian insentif kepada kepala daerah yang berhasil jaga inflasi,” katanya.
Inflasi pangan yang terkendali, menjadi faktor positif yang dapat meredam dampak penyesuaian harga BBM.
”Faktor lain yang membuat inflasi menjadi lebih rendah dari perkiraan awal ialah stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan BI sehingga tidak terjadi imported inflation,” katanya.
Baca Juga: Polisi Jamin Tak Ada Tempat bagi Geng Motor di Kota Bandung, Kapolrestabes: Akan Dilibas dan Sikat
Perlambatan Dalam kesempatan terpisah, stabilitas sistem keuangan (SSK) pada triwulan III tahun 2022, tetap berada dalam kondisi resilien di tengah meningkatnya risiko global.