kievskiy.org

Asal-usul Monumen Selamat Datang, Alasan Soekarno Membuatnya Terungkap

Monumen Selamat Datang
Monumen Selamat Datang /Antara/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

PIKIRAN RAKYAT – Monumen Selamat Datang identik sebagai salah satu ikon kota Jakarta. Dikutip dari kanal YouTube ZK EDUKASI, monumen tersebut terletak di tengah-tengah persimpangan Jalan M. H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang yang berada di Jakarta Pusat.

Monumen selamat datang terdiri dari patung sepasang patung muda mudi berwajah ramah yang sedang melambaikan tangan dengan wajah ceria. Patung tersebut dibuat sebagai simbolik ucapan selamat datang bagi setiap orang yang sedang melintasi jalan tersebut.

Uniknya, tugu ini terletak ditengah sebuah kolam air mancur. Monumen Selamat Datang juga dinamakan Bundaran Hotel Indonesia (HI) karena bentuk jalannya melingkar dan dekat dengan Hotel Indonesia.

Gagasan pembuatan Monumen Selamat Datang pertama kali dicetuskan oleh Ir. Soekarno selaku presiden pertama RI. Pada tahun 1959, Soekarno memulai obrolan santai dengan para seniman di teras belakang Istana Negara.

Baca Juga: Asal-usul Unicorn, Mitologi Hewan Ekacula dari Perspektif Budaya Berbagai Negara

Pada saat itu, Soekarno mengungkapkan keinginannya untuk membuat monumen yang mewakili karakter bangsa Indonesia. Monumen tersebut digagas dalam rangka menyambut tamu yang akan datang ke Indonesia saat menjadi tuan rumah perhelatan acara Asia Games IV pada tahun 1962.

Obrolan santai tersebut pada saat itu dihadiri Edhi Sudarsono selaku pematung terkenal yang memenangkan sayembara patung internasional di Inggris.

Edhi Sunarso dan tim Pematung Keluarga Arca Yogyakarta (Trisno, Askabul, Sarpomo, Mon Mudjiman, Suardhi, dan Suwandi) dimandatkan Soekarno untuk membuat patung setinggi tujuh meter dengan bahan perunggu.

Saat itu Edhi Sunarso sempat ragu karena dirinya belum pernah membuat patung dengan bahan perunggu. Namun Soekarno percaya Edhi bisa menyelesaikan patung berukuran kurang lebih tujuh meter tersebut. Monumen tersebut dibuat oleh Edhi Sunarso menggunakan teknik cor.

Baca Juga: Sejarah Kebun Raya Bogor, Buah Gagasan Thomas Stamford Raffles

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat