PIKIRAN RAKYAT - Selama masa pandemi Covid-19 beberapa wilayah di Indonesia mengalami kenaikan angka kehamilan.
Terkait hal ini, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, memberikan sebuah penjelasan.
Arumi mengingatkan bahwa di tengah terjadinya pandemi Covid-19 bisa berisiko adanya fenomena Baby Boom.
Baca Juga: Jokowi Minta Daerah Tak Paksakan AKB Tanpa Perhatikan Penambahan Kasus Covid-19
Menurutnya hal ini bisa terjadi karena masyarakat tidak leluasa untuk mengakses pelayanan kontrasepsi atau KB di tengah pandemi Covid-19.
Kekhawatiran akan angka Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) meningkat pun menjadi pokok pembahasan Arumi.
Menurutnya, sekira 7.937.774 Pasangan Usia Subur/PUS menjadi tidak terlindung kontrasepsi.
Baca Juga: Kondisi Masih Berubah-ubah, Presiden Jokowi: Kelola Krisis dengan Hati-hati
“Bisa kita bayangkan jika 7.937.774 PUS ini hamil bersamaan karena tidak terlindungi KB, maka yang terjadi akan ada 7.937.774 calon bayi yang akan terlahirkan untuk 9 bulan kedepan. Atau bisa kita sebut sebagai fenomena Baby Boom,” kata Arumi.