PIKIRAN RAKYAT - Kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kini sudah sampai pada tahap persidangan.
Pengacara terdakwa Putri Candrawathi, Febri Diansyah sedang ramai diperbincangkan karena menilai korban memiliki kepribadian ganda.
Menurut aktivis Irma Hutabarat, apa yang sering dibahas pada persidangan Brigadir J merupakan opini, bukan fakta.
“Seolah-olah ada opini lagi bahwa kepribadian ganda, ada opini lagi bahwa Yosua suka pergi ke bar. Emang kenapa kalau pergi ke bar? Kalau kau suka karaoke terus kau boleh dibunuh. Itu aja jawabannya,” kata Irma Hutabarat dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Konser BLACKPINK Khusus BLINK Membership, Hindari Kesalahan yang Buat Pesanan Gagal
Febri Diansyah pernah memberi pernyataan bahwa profil psikologi Brigadir J harus digali.
Oleh karena itu, Irma ingin bicara pada Febri Diansyah bahwa profil dan kepribadian Ferdy Sambo lebih penting untuk digali karena mantan Kadiv Propam Polri tersebut adalah tersangka pembunuhan.
Menurutnya, percuma menggali profil psikologi orang yang sudah meninggal. Karena, jika terbukti bersalah tidak dapat dihukum.
“Yang masih hidup ini harus digali kepribadiannya, satu Sambo, dua PC, dan tiga Febri Diansyah sendiri.