kievskiy.org

Asal-usul Kota Tua Jakarta, Situs Wisatawan Ikonik yang Diresmikan pada 1972

Pengunjung berwisata di Museum Sejarah Jakarta, kompleks Kota Tua, Jakarta, Kamis, 30 Desember 2021.
Pengunjung berwisata di Museum Sejarah Jakarta, kompleks Kota Tua, Jakarta, Kamis, 30 Desember 2021. /Aprillio Akbar ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Siapa yang tidak mengetahui Kota Tua pada saat ini? Tempat bersejarah yang berada di Jakarta ini melalui banyak peristiwa sebelum menjadi salah satu ikon kota Jakarta. 

Eksistensi tempat ini masih terjaga hingga saat ini. Tempat yang disebut sebagai Batavia Lama ini dijaga sedemikian mungkin untuk mempertahankan nilai sejarah. Selain itu tempat ini juga dibuka untuk penduduk lokal maupun turis asing sebagai tempat wisata. 

Tempat ini memiliki desain bangunan khas Belanda dengan luas 1,3 kilometer persegi. Kawasan Kota Tua melintasi wilayah kota Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kota Tua menjadi tempat wisata populer yang ada di kawasan Jakarta hingga saat ini. Bukan tanpa sebab, bangunan arsitektur Eropa dan Cina dari abad ke-17 hingga awal abad ke-20 sangat mendominasi tempat ini. 

Kota Tua terbentuk saat Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Kala itu, tempat ini menjadi pusat perdagangan Benua Asia yang paling terkenal. Tempatnya yang strategis menjadikan banyak pedagang melintasi wilayah. Tempat ini akhirnya dijuluki sebagai ‘Permata Asia’ atau ‘Ratu dari Timur’ karena dianggap surganya sumber daya. 

Bangunan dengan nama Koningen van Oosten ini awalnya dibangun untuk dijadikan ibukota salinan Belanda. Tidak heran gaya arsitektur tempat ini juga didominasi oleh arsitektur bergaya Eropa klasik. Dikutip dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, berikut merupakan ringkasan sejarah awal mula terbentuknya Kota Tua : 

Baca Juga: Asal-usul Majelis Taklim, Lembaga Pengajaran Islam Tertua di Indonesia

Pada awalnya Fatahillah dikirim oleh kesultanan Demak pada tahun 1526 untuk menyerang pelabuhan Kelapa Sunda dan dinamai Jayakarta. Tempat yang diberi nama Kota Batavia ini menjadi tempat perbatasan pelabuhan Sunda Kalapa di Kesultanan Banten. Pelabuhan sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda sebagai sarana perdagangan antar pulau di Nusantara. 

Pada tahun 1610 perusahaan dagang Belanda VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menyerang pelabuhan Sunda Kelapa dan Jayakarta. Kemudian, pada tahun 1620, VOC membangun kota baru tepat di atas reruntuhan Kota Jayakarta, yang selesai pada tahun 1650.  

VOC menamai kota baru itu Batavia. Sejak saat itu, VOC menguasai semua kegiatan komersial, militer, dan politik selama menguasai Nusantara hingga dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Nama Batavia digunakan dari tahun 1621 hingga 1942 ketika Jepang menaklukkan Belanda. Kemudian Jepang mengubah nama Batavia menjadi Jakarta dan bertahan hingga saat ini. 

Batavia menjadi tempat yang didominasi oleh orang Eropa sedangkan Cina, Jawa, dan kelompok-kelompok pribumi lainnya diasingkan dan harus tinggal di luar kota Batavia lama. Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada tahun 1972 mengeluarkan dekret menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat