kievskiy.org

Roundup: Imbas PHK Ratusan Ribu Pekerja di Jabar Jelang 2023, Menko PMK dan Menteri Investasi Buka Suara

Ilustrasi buruh pabrik.
Ilustrasi buruh pabrik. /Antara/Fauzan

PIKIRAN RAKYAT – Menyambut tahun 2023 dengan prediksi resesi global dan gelapnya situasi ekonomi dunia, isu badai pemberhentian hubungan kerja (PHK) massal semakin membuat ngeri masyarakat.

Mulanya, isu ini menjadi besar setelah ramai pemberitaan terkait perusahaan-perusahaan di Jawa Barat (Jabar) yang disinyalir sedang melakukan pemangkasan tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Dari data yang dipaparkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, 400-500 ribu buruh di Jawa Barat yang telah di-PHK.

Menanggapi hal tersebut, dia memastikan pihaknya telah bertekad mengatasi isu PHK yang menghantui buruh di Indonesia saat ini.

Menurutnya, persoalan PHK harus sesegera mungkin ditangani, sebab jika tidak, hal tersebut akan memantik efek domino hingga menyebabkab melonjaknya angka kemiskinan di negeri ini.

Baca Juga: Paspampres 'Dirujak' Usai Kecolongan Saat Kawal Presiden di Bali, Netizen: yang Depan Fashion Show?

Keterangan Menko PMK dikuatkan data yang telah dihimpun Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, Taufik Garsadi.

Dia mengatakan, angka PHK sektor padat karya di Jawa Barat terpantau sedang tinggi, bisa berakibat terhadap pengangguran terbuka Jabar dan domino PHK massal industri padat karya.

Adapun data tersebut menghimpun data perselisihan hubungan industrial di kabupaten/kota, data laporan potensi atau rencana PHK dari 25 perusahaan binaan Better Work Indonesia (BWI)-ILO, data laporan PHK dari anggota APINDO di 14 kabupaten/kota, serta BPJS Ketenagakerjaan dan data pendukung lain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat