kievskiy.org

Erupsi Gunung Semeru, 16 Warga Desa Supiturang Menolak Dievakuasi dan Memilih Bertahan

Ilustrasi Gunung Semeru yang erupsi, total ada 16 warga yang menolak dievakuasi petugas.
Ilustrasi Gunung Semeru yang erupsi, total ada 16 warga yang menolak dievakuasi petugas. /Antara/HO-PPGA Semeru

PIKIRAN RAKYAT - Bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tengah menjadi duka cita baru bagi masyarakat Indonesia, setelah guncangan gempa bumi bermagnitudo 5,6 melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 lalu.

Menghadapi erupsi Gunung Semeru, Pemerintah Kabupaten Lumajang terus melakukan upaya evakuasi ke tempat yang lebih aman pada seluruh warga terdampak.

Namun, sebuah kendala didapatkan selama evakuasi para warga terdampak erupsi Semeru, kendala itu berasal dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Dalam hal ini, 16 orang yang mendiami Pondok Pesantren Nurul Barokah di Dusun Umbulan, Desa Supiturang menolak untuk mengikuti evakuasi ke tempat lebih aman.

Baca Juga: Pesantren di Pronojiwo Nyatakan Sikap Menolak Dievakuasi Petugas dari Zona Merah Gunung Semeru

Adapun kejadian sulitnya evakuasi pada 16 orang di Ponpes Nurul Barokah, Desa Supiturang terekam dalam unggahan TikTok @syaifularieef.

Dalam rekaman video itu, bangunan Ponpes Nurul Barokah sudah menjadi gelap oleh abu vulkanik Gunung Semeru.

Tak dipungkiri, Desa Supiturang termasuk dalam wilayah zona merah erupsi Semeru sehingga warga perlu segera mengosongkan tempat itu.

Hanya saja, seorang pria berpeci putih dengan tegas menolak perintah evakuasi dari petugas berwenang yang datang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat