kievskiy.org

Ferdy Sambo Mengaku Panik Brigadir J Tewas, Langsung Sibuk Telepon Sana-sini

Ilustrasi telepon.
Ilustrasi telepon. /Pixabay/relexahotels

PIKIRAN RAKYAT - Terdakwa Ferdy Sambo mengaku panik melihat sosok Brigadir J tewas dalam tragedi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 lalu.

Dia pun langsung sibuk menghubungi berbagai pihak untuk menutupi tindakan keji yang dilakukannya terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat tersebut.

"Saat setelah terjadi peristiwa penembakan itu, saya kemudian menembak ke dinding. Kemudian saya waktu itu memang masih panik yang mulia, saya kemudian sempat memerintahkan driver untuk memanggil ambulance," kata Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 16 Desember 2022.

"Kemudian saya masuk ke dalam kembali, saya jemput istri saya untuk keluar, ke rumah Duren Tiga untuk menuju ke Saguling," ucapnya menambahkan.

Tidak lupa, Ferdy Sambo menyampaikan pesan kepada Bharada E terkait skenario kematian Brigadir J di rumah dinasnya.

"Setelah itu saya sampaikan ke Richard yang tadi saya sampaikan kepada yang mulia kalau ini 'saya akan bertanggung jawab tapi kamu harus menceritakan bahwa ini peristiwa tembak-tembak di mana ada teriakan ibu, kemudian kamu merespon dari atas, Joshua menembak duluan kamu balas menembak'," tuturnya.

Baca Juga: Berebut Tempat dengan Kroasia, Walid Regragui: Saya Ingin Maroko jadi Juara Ketiga, Bukan Keempat

Setelah menyusun skenario dalam waktu singkat, Ferdy Sambo pun membawa Putri Candrawathi ke rumah yang berada di Saguling.

Begitu tiba, dia langsung sibuk menelepon ke sana-sini untuk menyembunyikan jejak pembunuhan terhadap Brigadir J dan disamarkan menjadi peristiwa 'tembak menembak'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat