kievskiy.org

BRIN: Narasi Soal Fenomena Solstis Menyesatkan, Efeknya Tidak Seekstrem Itu

Ilustrasi fenomena solstis.
Ilustrasi fenomena solstis. /Freepik/DCStudio

PIKIRAN RAKYAT – Fenomena solstis belakangan ramai curi perhatian, hingga liarnya narasi beredar bahwa pada 21 Desember 2022 warga dianjurkan diam di rumah dan tak berkegiatan di luar.

Narasi yang tersebar di sosial media itu lantas memicu kepanikan pengguna internet. Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya buka suara.

Melalui unggahan Instagram di akun resminya, @prantariksa_brin, lembaga tersebut menegaskan narasi tak boleh keluar rumah yang kadung viral itu adalah hoaks.

"Dampak solstis yang dirasakan oleh manusia tentu tidak seekstrem yang dinarasikan seperti pada imbauan yang disinformatif dan menyesatkan,” kata BRIN, dilihat pada Minggu, 18 Desember 2022.

Baca Juga: Mengenal MERS, Penyakit Pernapasan yang Ditularkan ke Manusia Lewat Unta

“Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis dikarenakan solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi," ucapnya lagi.

Di unggahan yang sama, BRIN menjelaskan bahwa secara umum, solstis akan berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi P menambahkan, fenomena alam ini bukan berbahaya melainkan akan memengaruhi musim serta panjang masa siang dan malam.

“Intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi; kemudian berdampak pada panjang siang dan panjang malam; serta berdampak ke pergantian musim," kata dia, sebagaimana unggahan BRIN.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat