kievskiy.org

Pandemi Covid-19, Tingkat Pengangguran di Indonesia dan 200 Negara Makin Besar

Menaker Ida Fauziyah dalam webinar bedah buku berjudul "Menghadapi Fenomena NEET Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda di  Indonesia", di Jakarta, Rabu 15 Juli 2020.
Menaker Ida Fauziyah dalam webinar bedah buku berjudul "Menghadapi Fenomena NEET Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda di Indonesia", di Jakarta, Rabu 15 Juli 2020.

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan, tingkat partisipasi angkatan kerja saat ini sekitar 69 persen, dengan jumlah penduduk bekerja sekitar 131 juta. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 6,8 juta dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sekitar 4,99 persen.

"Diperkirakan TPT ini akan meningkat akibat pandemi Covid-19, yang tidak hanya dialami oleh Indonesia tetapi juga lebih dari 200 negara dunia," ujar Ida Fauziyah dalam webinar bedah buku berjudul "Menghadapi Fenomena NEET Memutus Mata Rantai Hopeless Kaum Muda di  Indonesia", di Jakarta, Rabu 15 Juli 2020.

Menurut Ida, selama tiga tahun terakhir, yakni dari 2017 sampai 2019, NEET di Indonesia masih berada di atas 20 persen. NEET merupakan singkatan dari Not in Education, Employment, or Training, yakni seseorang yang berusia antara 15  hingga 24 tahun dengan kondisi menganggur karena tidak sedang menempuh pendidikan, bekerja, atau pelatihan.

Baca Juga: Ilmuwan Pecahkan Teka-teki Usia Bulan, Disebut Telah Ada Sejak 4,425 Miliar Tahun Lalu

Dari data Sensus Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) periode Agustus 2019, jumlah penganggur muda di Indonesia masih tinggi, yaitu dari 7,05 juta penganggur terbuka di Indonesia, 56,44 persen, di antaranya merupakan penganggur usia muda.

"Bahkan TPT muda ini berada jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 18,62 persen dibandingkan dengan TPT yang hanya 5,28 persen," katanya.

Lebih lanjut dikemukakan, data Sakernas Februari 2020 menunjukkan dari total penduduk usia kerja sebanyak 22,23 persen dikategorikan muda, yaitu mereka yang berusia 15-24 tahun.

Baca Juga: Bek Persib Nick Kuipers Bicara Soal Dampak Virus Corona di Indonesia Kepada Media Belanda

"Ini adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya, anak muda sebagai agent of change, agent development dan leader of tomorrow adalah pemimpin masa depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat