PIKIRAN RAKYAT - KLAIM Jaminan Hari Tua pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan telah menembus angka hingga 1,038 juta kasus sampai 22 Juni 2020. Tingginya angka klaim tidak terlepas dari kondisi dunia usaha sebagai sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto menyebutkan, angka tersebut merupakan catatan klaim JHT yang diajukan sejak awal tahun 2020.
"Kami bandingkan pada periode Juni 2019 dengan Juni 2020, kenaikan kasusnya bahkan sampai 61,7 persen," kata Agus melalui siaran pers yang diterima Jumat 26 Juni 2020.
Baca Juga: Diduga Terkontaminasi Bakteri, Disperindag Kota Bogor Belum Lakukan Penarikan Jamur Enoki
Agus memprediksi, angka pengajuan klaim JHT masih akan naik terus. Sebab tak sedikit pemberi kerja yang sektor usahanya terimbas pandemi terpaksa mem-PHK karyawannya.
"Namun sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kepada publik, pihaknya memastikan bahwa BP Jamsostek telah mempersiapkan seluruh infrastruktur fisik maupun nonfisik untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi ini," ucapnya.
Sejak bulan Maret 2020 BP Jamsostek telah memperkenalkan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik melalui kanal hibrid yaitu online, offline, dan kolektif. Untuk kanal 'online', peserta dapat mengajukan klaim dengan cara mengakses antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Baca Juga: Akan Terapkan AKB, PSBB Proporsional di Indramayu Resmi Dihentikan
Namun bagi peserta yang mengalami kendala saat menggunakan Lapak Asik online, BP Jamsostek juga membuka kanal offline yang tersedia di kantor cabang BP Jamsostek di seluruh Indonesia, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Sementara itu, Kepala BP Jamsostek Cabang Bekasi Kota Mariansah menambahkan, pihaknya telah mengaplikasikan mekanisme layanan 'daring'. Lapak Asik diberlakukan sejak 23 Maret 2020 sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona.