PIKIRAN RAKYAT – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan bahwa tuntutan yang dijatuhkan bagi Richard Eliezer (Bharada E) telah menciutkan status justice collaborator (JC), dan merupakan contoh buruk dalam penegakkan hukum.
Wakil Ketua LPSK RI Susilaningtias, dalam podcast bersama eks penyidik KPK, Novel Baswedan mengatakan, dia kaget dan kecewa rekomendasi LPSK bagi jaksa penuntut umum (JPU) tak dapat membantu banyak di kasus Bharada E.
“(Mereka) memang (menyebutkan telah) mempertimbangkan status JC-nya (Eliezer) yang disampaikan oleh LPSK, cuma ya itu tadi sayangnya meskipun sudah menjadi pertimbangan tetap aja tinggi,” kata dia, dikutip dari kanal YouTube Novel Baswedan, Sabtu, 21 Januari 2023.
Novel lantas menimpali, hal ini bisa menjadi bercak noda dalam status JC. Artinya, di kemudian hari, akan semakin banyak orang yang takut untuk berlaku jujur dalam mengungkap kasus di persidangan.
Baca Juga: Martin Simanjuntak Ungkap Kondisi Ibu Brigadir J Setelah Dengar Tuntutan Putri Candrawathi
“Bukan sekadar kita ingin membelai Richard ya tapi kita tahu bahwa banyak kejahatan-kejahatan serupa, yang kemudian memerlukan ada orang yang berani bersikap seperti dia, kalau orang seperti itu tidak diberikan penghargaan, siapa yang bisa jamin orang-orang lain akan termotivasi,” ucapnya.
Menurut Novel, kejadian yang menimpa Eliezer akan menjadikan orang-orang yang berpotensi untuk membuka kejahatan di masa depan menjadi ciut dan urung.
“Saya juga mengkhawatirkan ini menjadi preseden buruk bagi orang-orang yang berkeinginan menjadi JC. Saya shock, saya kemarin kaget sekali ini di luar harapan kami semuanya,” kata Susilaningtias.
Dia melanjutkan, mereka dengan pihak JPU berhubungan sangat baik dan intens hingga tuntutan dibacakan. Tak ada konflik atau ketidaksepahaman sejauh persidangan bergulir sehingga dirinya kaget dan kecewa.