PIKIRAN RAKYAT – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Barat (Jabar) ikut dalam jajaran lembaga yang memprotes usulan biaya haji Rp69 juta dari Kementerian Agama (Kemenag). Usulan dinilai terlalu memberatkan masyarakat.
Pasalnya, apabila dirinci, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M naik hingga Rp69.193.733,60 per jemaah.
Ketua PW IPHI Jawa Barat, Ijang Faisal mengaku tak mempermasalahkan kenaikan, asal pemerintah bertindak lebih bijak soal besaran tarifnya. Ia mengatakan penyesuaian biaya agaknya mempertimbangkan situasi masyarakat.
"Saya kira pemerintah agar bijak dalam menaikan biaya haji tahun 2023, kenaikannya jangan terlalu tinggi,” ucapnya, melalui keterangan resmi yang diterima awak media, Sabtu, 21 Januari 2023.
Baca Juga: 5 Kelenteng Termegah di Indonesia, Salah Satunya Jadi Bangunan Peribadatan Terbesar di Asia Tenggara
“Kita percaya apa yang disampaikan oleh Menag masih berupa usulan bahwa biaya pelaksanaan haji memang naik dan banyak hal yang perlu penyesuaian, tapi tentunya nanti DPR RI juga akan sama menghitung ulang secara bijak" katanya lagi.
Artinya, IPHI Jabar memahami keputusan Kemenag soal tarif ini, lantaran dilatarbelakangi oleh perubahan kebijakan pemerintah Saudi Arabia.
Ijang lebih lanjut menjelaskan bahwa kenaikan biaya haji bukan tren negatif. Namun, kenaikan terlalu tinggi justru akan membuat masyarakat muslim tertekan.
Ia merekomendasikan angka kenaikan maksimal fifty-fifty supaya warga yang ingin melaksanakan ibadah haji bisa difasilitasi dengan baik.