kievskiy.org

LPSK Ungkap Alasan Utama Bharada E Mau Jadi Justice Collaborator, Yosua Sering Datang ke Mimpi

Bharada E saat menjalani persidangan.
Bharada E saat menjalani persidangan. /Tangkapan layar YouTube POLRI TV RADIO

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias buka-bukaan soal alasan Richard Eliezer (Bharada E) mau jadi justice collaborator (JC). Hal itu dilakukan Richard dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Susi membongkar informasi baru yang belum sempat terungkap ke publik, pada Novel Baswedan dan Bambang Widjojanto (BW). Susi mengaku sangat mengapresiasi niatan Bharada E saat mengajukan diri jadi justice collaborator dan minta perlindungan LPSK.

Usai Bharada E minta perlindungan, LPSK langsung mengupayakan beragam cara untuk mengamankan sang justice collaborator. Tak hanya Richard, keluarga besarnya juga disebut langsung diungsingkan dan diamankan agar tidak mendapatkan ancaman dari pihak.

“Akhirnya kuasa hukum Richard datang ke LPSK, kami proses permohonan dia jadi JC, dan dia menyampaikan bahwa itu (cerita Ferdy Sambo) adalah setinggan dan dia sudah tidak tahan lagi, dan kita analisis, dan kita terima permohonannya,” ucap Susi, dikutip dari YouTube Novel Baswedan.

Baca Juga: Ogah Revisi Tuntutan, Kejagung Sebut Bharada E Harusnya Tolak Perintah Sambo: Ricky Rizal Toh Bisa

Wakil Ketua LPSK ini menyebut Richard sangat kooperatif saat menjadi JC dari awal hingga saat ini. Richard disebut bercerita secara runtut terkait kejadian sebenarnya yang didalangi mantan Kadiv Propam Polri itu.

LPSK ungkap fakta baru

Susi mengaku pernah bertanya kepada Richard terakit alasannya untuk mau menjadi seorang justice collaborator. Jawaban dari Richard pun mengejutkan, pasalnya selain diminta oleh para pemimpinnya, dia mengaku mengalami hal yang sangat menganggu.

“Pertama awalnya ngomong karena dia sudah nulis surat dan diyakinkan pimpinan Polri. Saya ketemu orangtua saya, dan saya seumur-umur gak pernah berbohong pada orangtua saya. Selain itu saya tiap hari dimimpiin bang Yos,” ucap Richard.

Tak dipungkiri bahwa Richard sangat merasa bersalah kepada Yosua yang telah tewas di tangannya dan di tangan Sambo. Hal itu membuat Richard merasa tidak tahan karena harus menutupi kebohongan yang diperintahkan oleh Sambo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat