kievskiy.org

Sejarah Dangdut dan 3 Gelombang Popularitas: Boneka dari India, Rhoma Irama, dan Kontroversi Koplo

Kolase foto Rhoma Irama dan Via Vallen.
Kolase foto Rhoma Irama dan Via Vallen. /Instagram/@rhoma_official/@viavallen/ Instagram/@rhoma_official/@viavallen/

PIKIRAN RAKYAT – Merupakan salah satu genre legenda di Indonesia, dangdut jadi warna unik tanah air jika bicara soal musik. Gaya musik yang juga masyhur di berbagai negara lain di Asia Tenggara ini nyatanya sudah muncul sejak tahun 1950-an.

Penamaan “Dangdut” sendiri diambil dari istilah onomatopoeik yang mengacu pada bunyi alat musik gendang. Dalam perjalanannya, dangdut konstan berkembang hingga menginspirasi banyak gaya musik lain.

Jika dirunut pada akarnya, dangdut merupakan campuran dari beberapa gaya musik yang beragam, termasuk musik rakyat Indonesia, Melayu, pop Arab, rock dan dance Barat, serta musik sinema Hindi alias Bollywood.

Pada akhir 1960-an hingga 1990-an, dangdut tradisional dinobatkan sebagai musik paling populer di Indonesia. Namun setelahnya varian dangdut koplo mulai menyabet posisi itu bersama K-pop, rock, dan reggae.

Baca Juga: Gibran Ungkap Penyebab PBB Kota Solo Naik Pesat, Warga: Opo Ya Mampu?

Sejarah Dangdut dan 3 Gelombang Popularitas

Sejarah musik dangdut dimulai pada tahun 1950-an dengan adanya orkes Melayu, grup orkestra dari Malaysia. Grup orkestra memperkenalkan suara baru dan berhasil raih popularitas di Indonesia, tepatnya di Jawa, Sumatra, dan provinsi lain di Kepulauan Sunda.

Suara yang mereka bawa memadukan musik Melayu, instrumen Barat dan Timur Tengah, serta melodi yang diadaptasi dari lagu-lagu soundtrack film India.

Lagu “Boneka dari India” keluaran 1956 yang dinyanyikan Ellya Khadam disebut-sebut sebagai pintu pembuka bagi popularitas grup orkes Melayu sekaligus genre dangdut. Melodi di lagu itu diambil dari musik yang ditampilkan dalam bahasa Hindi di film Asyana, tahun 1952.

Dalam satu dekade, lagu “A Doll from India” menjadi fondasi lagu dangdut tradisional di Indonesia. Popularitas dangdut selanjutnya dibagi menjadi tiga gelombang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat